Page 224 - Bibliografi Beranotasi Karya EFE Douwes Dekker
P. 224

E. F. E. Douwes Dekker

                  “Vergeten”

                  Het Tijdschrift, Thn. II, No. 20, 15 Juni 1913, Hlm. 633-639

                  N.V. Eerste Bandoengsche Publicatie Maatschappij

                  Hatta Corner-Universitas Gadjah Mada




                  “Tanah air saya tidak punya kisah baru dan ia begitu
                  menyedihkan”, begitu ungkap Douwes Dekker tentang sejarah
                  negeri Belanda selama tiga abad terakhir atas penaklukan
                  kepulauan Asia Tenggara dengan kekerasan dan kelicikan.
                  Kepulauan Melayu-Polinesia hanya sekadar sebuah daerah
                  yang dieksplotasi dengan sistem pajak tanpa keadilan.
                  Dekker pun membandingkan Belanda dengan Manchuria,
                  tempat ia sekarang berada. Manchuria merupakan sebuah
                  wilayah di Tiongkok yang berbatasan dengan Korea Utara
                  dan Rusia.  Penduduk  Manchuria  terkenal  setengah  liar,
                  khususnya para pencuri yang menjarah kota. Orang-orang
                  menyebut mereka negara barbar, padahal, tukas  Dekker,
                  orang-orang di tanah airnya juga tidak lebih ramah dari
                  penduduk  Manchuria.  Tahu  mengapa  orang-orang  Jawa
                  begitu tertinggal? Karena mereka dirampas kebebasannya.
                  Orang Jepang dapat belajar sesuai yang mereka inginkan.
                  Orang Jawa juga mampu membangun daerahnya, dengan
                  syarat diberikan pendidikan tinggi. Orang Jepang sadar
                  akan  kemerdekaannya  dan  menggunakannya  untuk
                  bekerja. Sementara orang Jawa berada di bawah tekanan
                  dan dikendalikan, dan ketika meminta haknya, kematian
                  akan menjemput mereka.




      212   BIBLIOGRAFI BERANOTASI KARYA
            E.F.E DOUWES DEKKER
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229