Page 159 - Tokoh Pemikir Karakter Bangsa
P. 159

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA




                lalau  tanah  air  tanpa  perasaan  patriotisme  dan  nasionalisme  tidak
                ada artinya”. 101
                        Karena itu, bagi Yamin, Bangsa Indonesia mempunyai sejarah
                nasional,  selama  langkah-langkah  sejarah  itu  berpusat  kepada
                penumpukan  tenaga  untuk  mencapai,  menyusun  atau  memelihara
                kemerdekaan.  Maka,  pusat  dan  motor  sejarah  nasional  Indonesia
                ialah  pembentukan  bangsa  atau  nation  building.  Filsafah  sejarah
                nasional bertugas mencari pembentukan sejarah, pengertian sejarah
                dan  persatuan  dalam  makna  perhubungan  umum  dari  kejadian-
                kejadian yang telah berlaku dalam masyarakat. Pembentukan sejarah
                nasional Indonesia memberi jawaban kepada pertanyaan, bagaimana
                sejarah  nasional  Indonesia  harus  dibagi  dalam  beberapa  babak
                dengan  memberi  dasar  nasional  kepada  pembabakan  yang
                dibutuhkan.  Atas  dasar  itu,  Yamin  membuat  periodisasi  atau
                pembabakan  sejarah  Indonesia  ke  dalam  lima  babakan  sebagai
                berikut:

                        1.  Babak pertama adalah  pra-Sejarah Indonesia; yakni sejak
                           berdirinya  manusia  Indonesia  sampai  kepada  permulaan
                           tarikh Masehi, pada ketika masyarakat manusia Indonesia
                           sudah tersusun menurut rangka rohani dan jasmani.
                        2.  Babak  kedua,  pangkal  sejarah  Indonesia  dari  permulaan
                           tarikh  masehi  sampai  kepada  akhir  abad  ke-6,  ketika
                           bahan-bahan  tertulis  sudah  mulai  ditemui  di  tanah
                           Indonesia  atau  berasal  dari  tanah  asing,  walaupun
                           jumlahnya belum seberapa.
                        3.  Babak  ketiga  bernama  babakan  kebangsaan,  karena  di
                           atas  dan  di  sebelah  beberapa  negara  semua  berkuasa
                           hampir kurang lebih diseluruh Kepulauan Nusantara, yaitu
                           kesatuan Sriwijaya dan Keperabuan Majapahit, sejak abad
                           ke 7 sampai tahun 1525.
                        4.  Babak keempat, bernama babak antarbangsa di Indonesia,
                           karena  sejak  permulaan  bangsa  Indonesia  bertemu
                           dengan  bangsa-bangsa  Eropa  di  tanah  airnya  sendiri.
                           Pertemuan  pertama  berlangsung  pada  tahun  1521  di



                                                                                 149
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164