Page 195 - Tokoh Pemikir Karakter Bangsa
P. 195
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
besarnya kesetiaan kepada tanah air, dalam hal ini dari pihak orang
Belanda. Bolehlah mereka gembira pada perayaan nasional mereka
itu. Yang menjadi keberatan bagi saya dan banyak lagi orang yang
setanah air dengan saya ialah terutama bahwa sekarang bumiputra
lagi yang akan membayar bagi suatu hal yang bukan hal mereka.
Apakah yang akan dibawakan oleh pesta yang kami ikuti
menyelenggarakan?Tidak sedikit juga, kecuali peringatan bagi kami,
bahwa kami bukan suatu bangsa yang merdeka dan bahwa
“Nederland tidak akan menganugerahi kami dengan kemerdekaan”–
pendek kata tidak selama Tuan Idenburg menjadi walinegara, dan
lagi–ganjil benar–ajaran yang kita peroleh dari pesta-pesta itu,
bahwa merupakan kewajiban bagi tiap-tiap orang untuk mewakili
bangsanya sebaik-baiknya pada hari perayaan kemerdekaan.
Saya pun lebih setuju dengan pendapat yang baru-baru ini untuk
pertama kali dibentangkan dalam surat kabar bumiputra “Kaoem
Moeda” dan dalam “ De Express” untuk membentuk di Bandung,
tempat datangnya bermula cita-cita mengadakan perayaan dan
tempat duduk pusat komite, suatu komisi terdiri dari beberapa orang
bumiputra yang terpelajar; pada hari perayaan itu badan tersebut
akan mengirimkan kawat ucapan selamat kepada Ratu, yang di
dalamnya juga dianjurkan mencabut pasal 111 R.R dan segera
mengadakan suatu Parlemen Hindia.
Hasil dari permohonan itu–apalagi bagian yang kemudian–saya
tidak perbincangkan disini; artinya itu saja sudah merupakan suatu
nilai yang besar bagi kita. Bukankah permintaan itu saja sudah
mengandung suatu proses, bahwa kita tidak diberi hak dan tetap
tidak diperkenankan untuk membicarakan hal-hal politik, bahwa
dengan perkataan lain kita dalam daerah ini tidak diberi kebebasan
sama sekali? Suatu bangsa yang cinta merdeka seperti bangsa
Belanda yang sekarang akan merayakan kemerdekaannya, tentu
akan mengabulkan permintaan itu.
Tentang mengadakan parlemen, di situ tersimpul sejelas-
jelasnya keinginan yang besar untuk tidak boleh tidak ikut serta
mengeluarkan suara. Itu sangat perlu. Dimana ternyata sejelas-
jelasnya dari cara bangunannya bangsa Hindia, bahwa emansipasi–
proses kemerdekaan– itu cepat sekali jalannya, disitu dapat
dipikirkan kemungkinan bahwa bangsa ini, yang sekarang terjajah,
185