Page 244 - Tokoh Pemikir Karakter Bangsa
P. 244
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
karenanya dapat dibedakan dengan sekolah Dewi sartika dan Maria
Walanda yang menitikberatkan pada pelajaran kejuruan dan
84
keputerian.
Demikianlah, pada akhirnya, kemauan yang keras, pendirian
yang teguh dan sikap kepedulian Rahmah pada perempuan telah
mengantarkan pribadinya pada cita-cita pendidikan yang telah
tertanam pada dirinya. Selanjutnya cita-cita pendidikannya ini ia
rumuskan menjadi tujuan perguruan Diniyah Putri yang didirikannya,
yaitu: “Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berdasarkan
ajaran Islam dengan tujuan membentuk putri yang berjiwa Islam dan
Ibu Pendidik yang cakap, aktif serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air dalam pengabd!an kepada
85
Allah subhanahu wa Ta’ala.”
3.21. Sekolah-Sekolah yang Didirikan: Pengabdian pada Pendidikan
Zainuddin Labay, kakak Rahmah yang selalu mendukung
perjuangan Rahmah, begitu singkat mendampingi Rahmah dalam
mengelola Diniyah School Putri. Dia wafat pada 10 Juli 1924, ketika
usia sekolah itu belum genap 9 bulan. Banyak pihak yang menyangka
setelah Labay wafat sekolah itu tidak akan berusia lama. Namun
sebaliknya, Rahmah mampu memimpin dan mengembangkannya
secara mandiri dengan semangat pembaharuan pendidikan yang
diletakkan Labay. Karenanya Deliar Noer, seperti dikutip Junaidatul
Munawaroh, memandang Rahmah sebagai penerus cita-cita Labay.
Secara bertahap Rahmah membenahi sistem pengajaran Diniyah
School Putri, baik dari segi kurikulum maupun metode. Di samping itu
dengan segala kekuatan yang dimiliki ia mengupayakan pengadaan
86
sarana dan prasarana pendidikannya. Dalam sebuah kesempatan,
ia menuturkan,
“Diniyah School Puteri ini selalu akan mengikhtiarkan
penerangan agama dan meluaskan kemajuannya kepada
perempuan-perempuan yang selama ini susah mendapatkkan
penerangan agama Islam dengan secukupnya daripada kaum
234