Page 26 - e-modul interaktif
P. 26
Untuk proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal (hemodialisis).
Proses pemisahan hasil metabolisme hasil metabolisme dari darah
oleh ginjal manusia.
Jaringan ginjal bersifat sebagai selaput semi permeabel, yang dapat
dilalui oleh air dan molekul-molekul sederhana (seperti urea),
tetapi menahan butir-butir darah yang merupakan koloid.
8. Koloid Liofilik dan Liofobik
Koloid yang medium pendispersinya cair, dibedakan atas koloid liofil
dan koloid liofob.
a) Koloid liofil merupakan suatu koloid yang fase dispersinya dapat
menarik medium pendispersi yang berupa cairan akibat adanya
gaya Van der Waals atau ikatan hidrogen. Sol liofil yang setengah
padat disebut gel. Contoh gel antara lain selai dan gelatin.
Jika medium pendispersinya berupa air, maka disebut koloid
hidrofil. Koloid hidrofil mempunyai gugus ionik atau gugus polar
dipermukaan, sehingga mempunyai interaksi yang baik dengan
air. Butir-butir koloid liofil/hidrofil dapat mengadsorpsi molekul
mediumnya shingga membentuk suatu selubung (disebut
solvatasi/hidratasi). Akibatnya butir-butir koloid terhindar dari
agregasi/pengelompokan. Sol hidrofil tidak menggumpal pada
saat penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersinya dapat
dipisahkan melalui proses pengendapan atau penguapan. Koloid
ini umumnya stabil karena adanya gaya tarik menarik yang kuat
anatar kedua fasa. Jika fasa terdispersi terpisah dari medium
pendispersinya, maka koloid ini dapat dibuat ulang melalui
pencampuran kembali fasa terdispersi degan medium
pendispersinya, sehingga koloid ini bersifat riversibel (dapat
diurai dan disusun ulang). Beberapa contoh koloid dengan sifat
riversibel adalah getah (suatu polimer dalam pelarut organik),
gelatin, kanji, protein, virus dan misel surfaktan.
Kelas XI SMA/MA
21