Page 12 - SMTR 2 SKI_ MI_ KELAS_V
P. 12

Namun  sahabat  Abu  Bakar  r.a.  menengahi  perbedaan  pendapat  tersebut  dan
               mencalonkan sahabat Umar bin Khatab r.a.dan Abu Ubadah bin Jarah r.a, namun keduanya

               tidak bersedia dicalonkan. Kemudian serta merta Basyir bin Saad dari kaum Ansar menjabat

               tangan Abu Bakar  r.a.  dan  membai’atnya  sebagai  pemimpin.  Bai’at  ini  kemudian  diikuti
               oleh  para  sahabatyang  hadir.  Bai’at  inilah  yang  kemudian  dikenal  dengan  bai’at  Saqifah

               atau bai’at di balai pertemuan. Saat diangkat khalifah, sahabat Abu Bakar berusia 61 tahun.
                       Keesokan   harinya,  sahabat Abu Bakar  r.a. naik mimbar di masjid Nabawi dan kaum

               muslimin  menyepakati  kekhalifahan Abu Bakar r.a. Mereka  mempercayai  Abu  Bakar r.a.
               sebagai pemimpin sepeninggal Rasulullah Saw. karena Abu Bakar r.a. termasuk orang yang

               pertama masuk  Islam, sangat dekat dengan Rasul, jujur, adil, arif dan bijaksana, tegas, dan

               berwibawa.

                       Di  samping  itu,  waktu  Rasul  sakit,  Abu  Bakarlah  yang  diperintah  Rasul  untuk

               menggantikan  menjadi  imam  Salat.  Dari  peristiwa  ini  menunjukkan,  bahwa  Rasulullah
               Saw. sangat mempercayai Abu Bakar. Bahkan sebagian sahabat menafsirkan bahwa peristiwa

               ini adalah isyarat dari Rasulullah Saw. bahwa Abu Bakar r.a. akan menggantikan Rasulullah

               Saw. memimpin umat Islam.

                       Setelah diangkat menjadi khalifat, beliau berpidato di depan kaum muslimin semua.

               Berikut isi pidato Abu Bakar r.a.”


                       ”Wahai manusia! Saya telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu. Maka jika aku
                       menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku. Tetapi jika aku berfbuat salah, maka
                       betulkanlah.  Orang  yang  kamu  pandang  kuat,  saya  pandang  lemah,  sehingga  aku
                       dapat  mengambil  hak  daripadanya.  Sedang  orang  yang  kamu  pandang  lemah,  saya
                       pandang  kuat,  sehingga  saya  dapat  mengembalikan  haknya  kepadanya.  Hendaklah
                       kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan rasulNya, tetapi bilamana aku
                       tiada menaati Allah dan Rasul-Nya, maka kamu tidak perlu menaatiku”.

                       Sahabat  Abu  Bakar  r.a.  menjadi  khalifah  selama  dua  tahun  yakni  dari  tahun  10  H

               sampai  dengan  tahun  12  H.  Khalifah  Abu  Bakar  r.a.  dikenal  dengan  sahabat  yang  jujur,

               sangat  teguh  membela  kebenaran,  mempunyai  prinsip    yang  kuat,  adil  dan  bijaksana,
               serta  dermawan.  Sebagai  khalifah,  dalam  memutuskan  perkara,  sahabat  Abu  Bakar  r.a.

               melakukan musyawarah dengan para sahabat lainnya.










                                                             SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM -  KELAS V     111
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17