Page 28 - e-modul kimia fiks nian nian
P. 28
25
Informasi Tambahan
Suatu larutan buffer dapat mempertahankan pH-nya jika asam atau basa yang
ditambahkan dalam jumlah yang sedikit. Namun selain dapat mempertahankan pH-nya
terhadap penambahan sejumlah kecil asam atau basa, larutan buffer juga tidak berubah
pH-nya pada pengenceran. Jika campuran pada larutan penyangga yang bersifat asam
tersebut diencerkan, derajat ionisasi asam lemah akan bertambah besar, yang berarti
jumlah H+ dari ionisasi asam lemah bertambah, namun penambahan konsentrasi H+ menjadi
tidak berarti karena volume larutan juga bertambah sehingga juga tidak berubah.
Demikian sebaliknya jika larutan penyangga yg bersifat basa diencerkan, derajat ionisasi
basa lemah akan bertambah besar, yang berarti jumlah OH– dari ionisasi basa lemah
bertambah, namun penambahan konsentrasi OH– menjadi tidak berarti karena volume
larutan juga bertambah. Akan tetapi penambahan asam dan basa atau pengenceran yang
berlebihan tetap akan menyebabkan perubahan pH larutan penyangga.
Setiap larutan buffer mempunyai kapasitas tertentu , artinya setiap buffer hanya
dapat berfungsi pada batas-batas tertentu sesuai dengan konsentrasi asam dan basa yang
ada didalamnya. Pada umumnya, kapasitas maksimum dimana pH tidak berubah adalah kalau
konsentrasi asam lemah (atau basa lemah) dan garamnya dipertahankan besar dan satu
sama lain mendekati sama. Buffer memiliki kapasitas maksimum pada pH = pKa (atau pOH
= pKb). Ketika rasio konsentrasi garam terhadap elektrolit lemah kurang dari 0,1 atau lebih
besar dari 10, buffer mulai kehilangan efektivitasnya.
.