Page 83 - PRINSIP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
P. 83
BAB VI
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
Program pembelajaran berdiferensiasi telah dikembangkan pada
tiga seklah model yaitu SD Cikal, SMPN 20 Tangerang Selatan, dan
SMA Athalia. Sekolah-sekolah tersebut mendapatkan pendampingan,
sehingga memiliki dokumen model pembelajaran berdiferensiasi yang
kemudian dievaluasi oleh beberapa sekolah pilihan untuk memperoleh
masukan terhadap penerapan model tersebut. Evaluasi dilakukan
sebara bergulir di Kota Bogor, Yogyakarta, Bandung, dan Malang
Kegiatan evaluasi diawali dengan pemaparan contoh pembelajaran
berdiferensiasi pada sekolah model, kemudian dilanjutkan dengan
diskusi dan tanya jawab, serta mengisi instrumen. Instrumen tersebut
terdiri atas beberapa pertanyaan terkait dengan model. Pertanyaan
tentang proses pembelajaran dan asesmen yang mengakomodasi
tingkat kesiapan belajar, profile (gaya belajar), dan minat dengan
layanan yang memodifikasi isi pelajaran (konten), proses pembelajaran,
produk atau hasil dari pembelajaran yang diajarkan, dan lingkungan
belajar.
A. Hasil Evaluasi Model Pembelajaran Berdiferensiasi
1. Jenjang SD
a. Kota Yogyakarta
Hasil evaluasi yang dilakukan di SD Yogyakarta dijelaskan
bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Hal ini terlihat dari tahapan yang dijabarkan hingga pada
kegiatan pembelajarannya. Responden dari SD di Yogyakarta
mengatakan bahwa proses pembelajaran yang disajikan dalam
sekolah model ini telah menggambarkan adanya layanan pada
perbedaan karakteristik anak terkait dengan tingkat kesiapan,
gaya belajar, dan minat. Hal ini terlihat dari persiapan guru
dalam membuat pembelajaran berdeferensiasi. Dimana guru
akan memperhatikan isi, proses, produk dan lingkungan belajar
74 Naskah Akademik