Page 389 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 389
SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)
atau disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. ditunjukkan dalam Gambar, kecuali
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sehubungan dengan ketentuan yang
diuraikan dalam Pasal 5.4.7.1) dari Spesifikasi ini
c) Pada setiap pengukuran penampang melintang, tebal rata-rata Lapis Fondasi
Tanah Semen yang sudah selesai dengan kekuatan dan kehomogenan yang
diterima, yang diukur dengan Skala Penetrometer berumur minimum 7 hari, harus
sama atau lebih tebal daripada tebal rancangan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar atau yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
d) Permukaan akhir dari lapisan teratas Lapis Fondasi Tanah Semen harus
mendekati ketinggian rancangan dan tidak boleh kurang dari satu sentimeter di
bawah elevasi rancangan maupun lebih tinggi dari elevasi rancangan di titik
manapun, kecuali disetujui oleh Pengawas Pekerjaan sehubungan dengan
ketentuan yang diuraikan dalam Pasal 5.4.7.1) dari Spesifikasi ini.
e) Permukaan akhir Lapis Fondasi Tanah Semen tidak boleh menyimpang lebih
dari 2 cm dari mistar lurus sepanjang 3 m yang diletakkan di permukaan jalan
sejajar dengan sumbu jalan atau dari mal bersudut yang diletakkan melintang.
f) Penyedia Jasa harus menyadari bahwa permukaan akhir Stabilisasi Tanah Dasar
(Stablized Sub-grade) atau permukaan akhir dari lapisan teratas Lapis Fondasi
Tanah Semen yang tidak rata akan mengakibatkan bertambahnya kuantitas
lapisan di atas Stabilisasi Tanah Dasar (Stablized Sub-grade) untuk Perbaikan
Tanah Dasar (Sub-grade Improvement) atau pelapisan dengan campuran aspal
untuk Lapis Fondasi Tanah Semen yang diperlukan agar dapat memenuhi
toleransi kerataan permukaan campuran aspal seperti yang disyaratkan. Karena
cara pengukuran untuk lapisan di atas Stabilisasi Tanah Dasar atau campuran
aspal adalah berdasarkan tebal rancangan sebagaimana ditunjukkan dalam
Gambar bukan semata-mata berdasarkan beratnya, maka penambahan kuantitas
lapisan di atas Stabilisasi Tanah Dasar atau campuran aspal untuk perataan ini
akan merupakan tangggung-jawab Penyedia Jasa. Permukaan akhir lapisan
teratas dari Stabilisasi Tanah Dasar atau Lapis Fondasi Tanah Semen yang
semakin rata, semakin ekonomis bagi Penyedia Jasa dan juga akan menghasilkan
produk jalan yang terbaik.
4) Standar Rujukan
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 0302:2014 : Semen portland pozolan
SNI 1742:2008 : Cara uji kepadatan ringan untuk tanah.
SNI 1744:2012 : Metode Pengujian CBR Laboratorium.
SNI 2049:2015 : Semen Portland
SNI 2828:2011 : Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dgn konus
pasir.
SNI 03-6412-2000 : Metode pengujian kadar semen dalam campuran segar semen
tanah.
SNI 19-6426-2000 : Metoda pengujian pengukuran pH pasta tanah semen untuk
stabilisasi.
SNI 6427:2012 : Metode uji basah dan uji kering campuran tanah-semen
dipadatkan.
SNI 03-6798-2002 : Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji kuat tekan dan
lentur tanah semen di laboratorium.
5 - 46