Page 468 - SPESIFIKASI UMUM 2018 DIRJEN BINA MARGA - PUPR
P. 468

SPESIFIKASI UMUM 2018 (Revisi 2)


                                                                                  Tipe I     Tipe II Aspal
                           No.         Jenis Pengujian        Metoda Pengujian    Aspal       Modifikasi
                                                                                Pen.60-70   PG70      PG76
                           6.   Titik Nyala (C)                SNI 2433:2011     > 232          > 230
                                Kelarutan dalam Trichloroethylene
                           7.                                  AASHTO T44-14      > 99           > 99
                                (%)
                           8.   Berat Jenis                     SNI 2441:2011     > 1,0            -
                                Stabilitas Penyimpanan: Perbedaan   ASTM D 5976-00
                           9.                                     Part 6.1 dan      -            ≤ 2,2
                                Titik Lembek (C)
                                                                SNI 2434:2011
                           10.   Kadar Parafin Lilin (%)       SNI 03-3639-2002    ≤ 2
                                Pengujian Residu hasil TFOT (SNI-06-2440-1991) atau RTFOT(SNI-03-6835-2002) :

                           11.   Berat yang Hilang (%)         SNI 06-2441-1991   < 0,8          < 0,8
                                Temperatur yang menghasilkan Geser
                           12.   Dinamis  (G*/sinδ)  pada  osilasi  10   SNI 06-6442-2000   -   70     76
                                rad/detik  ≥ 2,2 kPa, (°C)

                           13.   Penetrasi pada 25C (% semula)   SNI 2456:2011   > 54      > 54      ≥ 54
                           14.   Daktilitas pada 25C (cm)      SNI 2432:2011     > 50      > 50      ≥ 25

                                Residu aspal segar setelah PAV (SNI 03-6837-2002) pada temperatur 100°C dan tekanan 2,1 MPa
                                Temperatur yang menghasilkan Geser
                           15.   Dinamis  (G*sinδ)  pada  osilasi  10   SNI 06-6442-2000   -   31      34
                                rad/detik ≤ 5000 kPa, (°C)

                         Catatan :
                         1.   Pengujian  semua  sifat-sifat  harus  dilaksanakan  sebagaimana  yang  disyaratkan  pada  Pasal  6.3.2.6).a).  Sedangkan  untuk
                             pengendalian mutu di lapangan, ketentuan untuk aspal dengan penetrasi ≥ 50 adalah ± 4 (0,1 mm) dan untuk aspal dengan
                             penetrasi < 50 adalah ± 2 (0,1 mm), masing-masing dari nilai penetrasi yang dilaporkan pada saat pengujian semua sifat-sifat
                             aspal keras.
                         2.   Pengujian  semua  sifat-sifat  harus  dilaksanakan  sebagaimana  yang  disyaratkan  pada  Pasal  6.3.2.6).a).  Sedangkan  untuk
                             pengendalian mutu di lapangan, ketentuan titik lembek diterima adalah ± 1 °C dari nilai titik lembek yang dilaporkan pada
                             saat pengujian semua sifat-sifat aspal keras.
                         3.   Viskositas diuji juga pada temperatur 100C dan 160C untuk tipe I, untuk tipe II pada temperatur 100 C dan 170 C untuk
                             menetapkan temperatur yang akan diterapkan pada Pasal 6.3.5.5).
                         4.   Jika untuk pengujian viskositas tidak dilakukan sesuai dengan AASHTO T201-15 maka hasil pengujian harus dikonversikan
                             ke satuan cSt.

                         7)     Bahan Anti Pengelupasan

                                Bahan anti pengelupasan hanya digunakan jika Stabilitas Marshall Sisa (IRS – Index of
                                Retained Stability) atau nilai Indirect Tensile Strength Ratio (ITSR) campuran beraspal
                                sebelum  ditambah  bahan  anti  pengelupasan  lebih  kecil  dari  yang  disyaratkan.  Jika
                                bahan  anti  pengelupasan  harus  digunakan  maka  sebelum  bahan  anti  pengelupasan
                                ditambahkan ke dalam campuran, Stabilitas Marshall sisa (setelah direndam 24 jam
                                60°C) haruslah min.75%.

                                Stabilitas  Bahan  anti  pengelupasan  (anti  striping  agent)  harus  ditambahkan  dalam
                                bentuk cairan di timbangan aspal AMP dengan mengunakan pompa penakar (dozing
                                pump) sesaat sebelum dilakukan proses pencampuran basah di pugmil. Penambahan
                                bahan anti pengelupasan ke dalam ketel aspal hanya diperkenankan atas persetujuan
                                Pengawas Pekerjaan. Kuantitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang  0,2% -
                                0,4% terhadap berat aspal. Bahan anti pengelupasan harus digunakan untuk semua jenis
                                aspal  tetapi  tidak  boleh  digunakan  pada  aspal  modifikasi  yang  bermuatan  positif.




                                                             6 - 42
   463   464   465   466   467   468   469   470   471   472   473