Page 12 - Pedoman pengatalogan perpusnas
P. 12
bahan perpustakaan memerlukan teknis pengolahan sendiri. Pada
tahun 2017 untuk penyempurnaan Pedoman Pengolahan Bahan
Perpustakaan perlu dibuatkan standar operasional prosedur (SOP)
dari setiap jenis bahan perpustakaan tersebut.
Pada era digital, pengolahan bahan perpustakaan perlu
disesuaikan dengan mempertimbangkan penggunaan Resource
Description and Access (RDA) sebagai standar baru pengatalogan
menggantikan peran AACR2. Proyek kolaborasi ini memperkenalkan
konsep entity-relationship model untuk mengakomodasi kebutuhan
dunia analog dan digital. RDA dibangun atas dasar pondasi AACR2 dan
menjadi standar baru pendeskripsian dan akses semua jenis konten
dan media. Kemunculan RDA didorong oleh adanya fakta bahwa
perpustakaan kini beroperasi dalam dunia digital dan berbasis web
yang membuat hubungan antara pembuat metadata dan pengguna di
luar perpustakaan menjadi semakin penting.
Penyusunan Revisi Pedoman Pengolahan Bahan Perpustakaan
ini merupakan salah satu usaha penyesuaian perubahan standar
pengolahan bahan perpustakaan untuk mendukung pelaksanaaan
tugas dan fungsi katalogisasi, klasifikasi, dan pasca katalogisasi bahan
perpustakaan yang lebih dikenal sebagai kegiatan pengolahan
bahan perpustakaan. Kegiatan pengolahan bahan perpustakaan
memerlukan beberapa kebijakan, di antaranya kebijakan teknis
organisasi informasi. Kegiatan ini meliputi pengatalogan, klasifikasi,
pengendalian tajuk, serta prosedur standar kegiatan teknis pengolahan
bahan perpustakaan yang bersifat umum/pokok. Deskripsi bahan
perpustakaan menggunakan pedoman Resource Descirption and Access
(RDA), dan Dewey Decimal Classification (DDC) untuk klasifikasinya.
Pedoman pengolahan bahan perpustakaan ini mencakup
kebijakan dalam pilihan atau opsi yang disediakan dalam RDA dan
DDC, serta istilah dan singkatan dalam bahasa Indonesia untuk
pendeskripsian bahan perpustakaan. Sementara petunjuk teknis
yang lebih rinci mengenai pelaksanaan kegiatan pengolahan bahan
2 Pedoman Pengelolaan Bahan Perpustakaan