Page 22 - Sistem Gerak E-Modul
P. 22
XI Modul Elektronik Biologi
X
2. Tulang
Tulang terdiri atas lapisan periosteum, tulang kompak, endosteum, dan sumsum
tulang.
a. Periosteum merupakan lapisan terluar tulang yang terdiri atas dua lembar jaringan ikat.
Lembaran luar berupa jaringan ikat fibrosa, sedangkan lapisan luar berupa satu lapis
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang) yang bersifat osteogenik (membentuk
tulang). Periosteum berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka,
memberikan nutrisi untuk pertumbuhan tulang, dan perbaikan jaringan tulang yang
telah rusak.
b. Tulang kompak, memiliki tekstur yang halus, padat, sedikit berongga, dan sangat kuat
tulang kompak banyak mengandung zat kapur kalsium fosfat dan kalsium karbonat
sehingga menjadi padat dan kuat. Namun, pada bayi dan anak-anak, tulang kompak
banyak mengandung serat sehingga bersifat lentur. Tulang kompak banyak ditemukan
di tulang kaki dan tulang tangan.
c. Tulang spons, memiliki tekstur berongga dan berisi sumsum merah. Tulang spons
tersusun atas trabekula-trabekula berupa kisi-kisi tipis tulang.
d. Endosteum merupakan jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum.
e. Sumsum tulang adalah lapisan paling dalam yang berbentuk jeli, berfungsi untuk
memproduksi sel-sel darah merah, darah putih, dan keping darah.
A. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang dibedakan menjadi empat macam, yaitu
tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
a. Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa berbentuk silindris panjang. Tulang pipa terdiri atas epifisis
(bagian ujung tulang yang membesar seperti bongkol) dan diafisis (bagian tengah
tulang di antara dua epifisis). Diafisis tersusun atas tulang kompak berbentuk
silinder tebal yang berisi sumsum. Epifisis tersusun atas tulang spons yang
diselubungi oleh tulang kompak dan dilapisi tulang rawan persendian (hialin). Di
antara diafisis dan epifisis terdapat tulang rawan berbentuk lempengan atau cakram
epifisis.
Cakram epifisis merupakan bagian tulang yang memiliki kemampuan untuk
tumbuh. Jika cakram epifisis masih aktif, maka tulang pipa masih dapat
memanjang. Cakram epifisis tidak aktif lagi sekitar umur 20 tahun. Contohnya,
Modul Elektronik Biologi Sistem Gerak Kelas XI 14