Page 71 - Fikih MI 6 Fix ayomadrasah
P. 71
PENGANTAR MATERI
Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh Allah Swt. untuk dimakan dan
mengandung manfaat bagi tubuh kita. Sedangkan Haram adalah segala sesuatu yang tidak
diperbolehkan oleh Allah Swt. untuk dimakan dan mengandung kemuḍaratan.
Allah Swt. berfirman:
َ ْ
َّ
ُ َ َ َ
ا ْ َ
َ ُ
َ
َّ ْ
ْ
ْ
َ - ٩٢ اؾُمح ضزالْ ىف ام مىل ملد يرلا ىَ
ِ
ِ
ِ
ِ
Artinya:
Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu (QS. Al-Baqarah
[2]: 29), dan َ ْ ُ َ
َّ
ُ ْ
َ َ َ
ّ ا ْ َ
َ َ
َّ ْ
ٰ ٰ َّ
َ - ١١ هىم اؾُمح ضز ْ َ الْ ىف امو ثىمظلا ىف ام مىل سخسو
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ٍۗ
Artinya:
Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu
semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. (QS. Al-Jātsiyah [45]: 13)
Para ulama membuat kaidah dasar (uṣul) fikih bahwa ”semua makanan pada dasarnya
halal, kecuali yang disebut keharamannya.”
Al-Qur‟an juga menyebut dengan jelas kehalalan sejumlah jenis binatang. Misalnya
hewan air laut dan tawar, seperti disebut dalam Surah al-Nahl 14:
ْ
َ
َ
َّ
ُ ُ َ
ْ َّ
ْ ُ ْ
َ ُ َ
َ ْ َ َ َ ْ
ْ
ًّ
- َ ١٤ – اٍسط ام ا َ حل هىم اىلوأخل سحبلا سخس يرلا ىَو
ِ
ِ
ِ
ِ
Artinya:
Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang
segar (ikan) darinya, (QS. Al-Nahl [16]: 14)
Bahkan hewan air yang mati dengan sendirinya (bangkai) tetap dibolehkan berdasarkan
Surah al-Ma‟idah: 96:
ْ
َ
ُ َ
ُ َّ
ُ ْ َ ْ
ا َ ٗ َ َ ْ َ
َ ُ
َ َّ َّ َ ْ
َّ
َ ٢٦ - - ۚ ةزاُظللو مىل اؽاخم هماؾطو سحبلا دُص مىل لحا ُ
ِ
ِ
ِ
ِ
Artinya:
Dihalalkan bagimu hewan buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai
makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; (QS. Al-
Māidah [5]: 96)
Buruan laut, maksudnya binatang yang diperoleh dengan mengail, memukat, dan
sebagainya, baik dari laut maupun perairan darat.
FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI 61