Page 92 - Buku Samisanov Jilid 1 E-book.docx
P. 92
Baru pertama kali ini saya bisa ikut berpartisipasi
dalam lomba pidato.Biasanya, saya cuma menjadi
penonton yang menyimak gerak-gerik mereka yang
berlaga di atas panggung.Terkagum dan bertepuk
tangan ketika mereka yang dapat menyihir penonton
untuk ikut masuk ke dalam suasana pidato yg mereka
sampaikan.Terlihat mudah, namun kini saya merasakan
bahwa tidak sesederhana itu.
Di lomba ini, kami harus menyampaikan materi
dengan lugas, singkat, dan jelas disertai dengan
intonasi, mimik, dan gesture yang selaras.Belum lagi jika
di tambah dengan membawakan lantunan puisi, kita
juga harus mampu menginterpretasikan puisi tersebut
dengan baik.Bisa menjiwai puisi itu, menyesuaikan
dengan instrumen yg mengiringi kita, memperhatikan
nada, tempo, tekanan, irama dan jeda.Banyak detail-
detail yang harus kita perhatikan. Jadi tidak hanya
sekedar maju, berdiri di depan khalayak membacakan
rentetan materi dari A sampai Z tanpa mengetahui apa
yang sebenarnya ingin kita sampaikan dari materi
tersebut. Semua itu harus di persiapkan dengan sebaik
mungkin agar membuahkan hasil yang baik.
Jujur, sebelumnya, saya tidak mempunyai
keberanian yang cukup untuk ikut lomba pidato ini,
hehehe. Siapa sangka, malam itu juga, dua teman saya,
Alfiyan dan Rizal yang tiba-tiba menelepon, mengajak
saya bergbung dengan mereka untuk ikut lomba pidato.
Awalnya, saya sedikit ragu. Saya kira mereka sedang
bercanda, karena pada dasarnya mereka memang suka
bercanda. Sampai akhirnya telepon ditutup, saya masih
bingung. Tapi ternyata mereka serius.
92