Page 49 - Sejarah Pendidikan di Kota Surabaya
P. 49
Gedung Sekolah Ursulinen Biara Suster Ursulin
atau Santa Maria tahun 1930 di Jalan Raya Darmo 49 terlihat dari atas
PERISTIWA DI SEKOLAH SANTA MARIA
Ketika tentara Jepang menduduki Surabaya pada Maret 1942, mereka menutup semua
sekolah termasuk sekolah para suster Ursulin yang ada di Kepanjen dan Darmo. Pada bulan
September 1943 para pastor dan suster yang berkebangsaan Belanda ditangkap dan
diinternir oleh tentara Jepang. Mereka dipaksa masuk kamp tawanan tentara Jepang. Hanya
beberapa suster yang tidak ditangkap karena berkebangsaan Jerman dan Indo-Belanda.
Pada saat terjadinya pertempuran Surabaya, gedung kompleks sekolah Santa Maria di Jalan
Raya Darmo 49 menjadi tempat yang digunakan sebagai basis para pemuda sekaligus tempat
peristirahatan anggota-anggota pasukan tentara pelajar seperti, TKR (Tentara Keamanan
Rakyat) Pelajar Staf I, BKR (Badan Keamanan Rakyat) Pelajar “Rayon Darmo”.
Selain para pemuda, terdapat sekumpulan pelajar yang berjuang dengan senjata yang
dikenal dengan nama TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar). Kesatuan ini diresmikan
pada tanggal 22 September 1945 oleh Kolonel Soengkono di kompleks sekolah Santa Maria
atau SMT (Sekolah Menengah Tingggi) Darmo 49. Karena pada saat itu pusat pertempuran
43