Page 145 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 145
3) Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun tersebut
memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta sudut yang bersesuaian
sama besar (sama dan sebangun).
4) Dua atau lebih segitiga dikatakan kongruen jika memenuhi salah satu
syarat sebagai berikut:
a) Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi – sisi – sisi)
b) Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan besar sudut yang diapit
sama besar (sisi – sudut – sisi)
c) Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan satu sisi yang
bersesuaian sama panjang.
d) Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar
1) Pengukuran panjang dapat diukur dengan satuan non baku dan satuan
baku. Contoh satuan tidak baku untuk pengukuran panjang antara lain
jengkal, hasta, depa dan kaki. Contoh satuan baku untuk mengukur
panjang adalah kilometer ( ), hektometer (ℎ ), dekameter ( ),
meter ( ), desimeter ( ), centimeter ( ), dan millimeter ( ).
2) Keliling adalah jumlah keseluruhan panjang sisi yang membatasi suatu
bangun.
2) Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisi bangun
datar tersebut. Contoh satuan baku untuk mengukur luas adalah
2
2
2
2
2
2
2
, ℎ , , , , , , dan ℎ .
e) Bangun Ruang
1) Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-
titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun.
2) Permukaan bangun ruang berbentuk bangun datar biasa disebut dengan
bidang atau sisi.
3) Perpotongan dari dua buah sisi adalah rusuk.
4) Perpotongan tiga buah rusuk atau lebih adalah titik sudut.
5) Diagonal sisi atau diagonal bidang adalah garis yang menghubungkan
dua buah titik sudut yang berhadapan pada sebuah sisi.
134