Page 52 - Bank Soal UP PPG Daljab 2019/2020
P. 52
Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
Adanya ayat-ayat muhkamat dalam Al-Qur'an, jelas akan memberikan hikmah bagi manusia, hikmah
tersebut diantaranya adalah:
Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang kemampuan bahasa Arabnya lemah. Dengan
adanya ayat-ayat muhkam yang sudah jelas arti maksudnya, sangat besar arti dan manfaatnya bagi
mereka.
Memudahkan bagi manusia mengetahui arti dan maksudnya. Juga memudahkan bagi mereka
dalam menghayati makna maksudnya agar mudah mengamalkan pelaksanaan ajaran-ajarannya.
Mendorong umat untuk mudah memahami, menghayati, dan mengamalkan isi kandungan Al-
Qur'an, karena lafaz ayat-ayatnya telah mudah diketahui, mudah dipahami, dan jelas pula untuk
diamalkan.
Menghilangkan kesulitan dan kebingungan umat dalam mempelajari isi ajarannya, karena lafaz
ayat-ayat dengan sendirinya sudah dapat menjelaskan arti maksudnya, tidak harus menunggu
penafsiran atau penjelasan dari lafaz ayat atau surah yang lain.
Muhkamat dan Mutasyabihat
Selain dibawa kepada pemahaman makna, yang perlu diketahui yaitu dalam al-Qur’an ada ayat
yang sifatnya muhkamat, yaitu pasti dan mutasyabihat, yang samar-samar. Di antara ayat-ayat
mutasyabihat diantaranya berkaitan dengan sifat-sifat Allah. Apabila ayat-ayat tersebut diartikan
secara literal, akan menimbulkan pengertian bahwa Allah memiliki sifat kekurangan dan
menyerupai makhluk-Nya.
Contoh ayat mutasyabihat seperti ayat, “Tuhan yang Maha Pemurah, ber-istiwa’ di atas ‘Arsy”.
(Thaha[20]: 5). Dalam ayat lain Allah berfirman,” Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat,
maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha luas
(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui. (al-Baqarah[2]: 115).
Demikian pula dengan ayat, Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menuju kepada
Tuhanku, dan dia akan memberi petunjuk kepadaku”. (al-Shaffat [37]: 99). Nabi Ibrahim dalam
ayat tersebut mengatakan akan pergi ke Palestina.
Dari ketiga ayat di atas terkesan keberadaan Allah ada di tiga tempat. Ayat pertama
menyimpulkan, Allah ada di Arsy. Ayat kedua Allah ada di berbagai arah di muka bumi. Dan ayat
terakhir menyimpulkan Allah ada di Palestina.
Ayat-ayat tersebut menurut para ulama bersifat mutasyabihat sehingga maknanya tidak boleh
diartikan secara literal. Sebab jika diartikan secara literal akan menimbulkan pengertian yang
paradoks. Padahal terjadinya pertentangan dalam al-Qur’an itu tidak mungkin. Karenanya, harus
meninggalkan maksud literal ayat-ayat mutasyabihat tersebut, dan mengembalikan
pemahamannya kepada ayat yang muhkamat. Dalam hal ini ayat yang muhkamat yaitu firman
Allah yang artinya:”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia.” (al-Syura[42]: 11).
Berangkat dari ayat yang muhkamat ini, maka akan dapat disimpulkan bahwa Allah itu ada tanpa
tempat dan tanpa arah, karena tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya
Kisi-Kisi No 60 Disajikan beberapa ayat al-quran,mahasiswa dapat menentukan satu diantara
ayat-ayat al-quran yang termasuk ayat mutasyabihat disertai alasannya.
212. Prof. Quraish Shihab dalam menafsirkan kata kursi pada Q.S. AlBaqarah/2: 225 menjadi meliputi
langit dan bumi .… merupakan penerapan dari..
a. takwil
b. tafsir. .
c. terjemah
d. mutasyabih
213. Muhammad ‘Abduh Memberikan makna bakteri yang beterbangan pada lafadz Thoirun disebut
a. takwil
b. tafsir. .
c. terjemah
d. mutasyabih
214. Takwil sering digunakan untuk.…
a. Menjelaskan ayat-ayat yang mutasyabihat
b. Menjelaskan ayat-ayat yang muhkamat
c. Menerjemahkan kata sulit dalam al qur’an
Page 48 of 107