Page 125 - Pend. Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas XII
P. 125

Sebelum kita membahas praktik keadilan di Indonesia, perlu kita pahami dulu
              tentang kaitan antara demokrasi dan keadilan. John Rawls (2003), seorang fi lsuf
              dari Amerika Serikat dan tokoh di bidang filsafat moral dan politik, menyatakan

              bahwa keadilan  (justice) adalah dasar bagi interaksi manusia (yang sifatnya
              multidimensi) dengan institusi.  Tujuannya adalah agar ada keseimbangan
              antara demokrasi dengan keamanan sehingga tercapailah kestabilan di dalam
              masyarakat. Perlu ada kesepakatan antara komunitas yang terbentuk secara politik
              dengan pemerintah sehingga secara bersama-sama terjalin saling memahami dan
              kerjasama. Keadilan dan demokrasi bertumbuh bila institusi, baik politik maupun
              sosial, saling mendukung untuk mencapai kerjasama sosial dimana ada hak dan
              kewajiban dasar yang harus dipenuhi agar kekuasaan dan sumber-sumber yang
              ada dapat dibagi merata, bukan hanya untuk sekelompok orang. Untuk mencapai
              ini, perlu ada pembatasan terhadap kekuasaan dan pemanfaatan sumber-sumber
              alam, selain mencegah munculnya penyalah gunaan oleh sekelompok orang, atau
              institusi.

              B.  Mengkaji Perumpamaan Alkitab tentang Keadilan

              Bacalah Matius 20: 1- 16
                  1)  Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-
                                                                              2)
                  pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.   Setelah ia
                  sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh
                  mereka ke kebun anggurnya. 3) Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula
                                                                               4)
                  dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar.    Katanya
                  kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas
                                                                5)
                  akan kuberikan kepadamu.” Dan merekapun pergi.   Kira-kira pukul dua belas
                                                                                   6)
                  dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.   Kira-
                  kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu
                  katanya kepada mereka: “Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang
                  hari?”    Kata mereka kepadanya: “Karena tidak ada orang mengupah kami.”
                         7)
                                                                                 8)
                  Katanya kepada mereka: “Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.”    Ketika
                  hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: “Panggillah pekerja- pekerja
                  itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir
                                                      9)
                  hingga mereka yang masuk terdahulu.”    Maka datanglah mereka yang mulai
                  bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.  10)
                  Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat
                  lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.   11)
                  Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,   12)
                  katanya: “Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau




             114   Kelas XII SMA/SMK
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130