Page 163 - Pend. Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas XII
P. 163
masyarakat kurang mampu yang jumlahnya memang banyak di Indonesia. Artinya,
gereja tidak hanya mengurus masalah peribadahan (hal spiritual) namun juga
kesejahteraan masyarakat di sekitarnya (hal material). Pemberdayaan masyarakat
secara ekonomi (misalnya memberikan pendampingan terhadap petani, buruh,
dan nelayan) dapat dijadikan bagian dari pelayanan kepada masyarakat di sekitar
gereja. Mereka yang membutuhkan pinjaman untuk memperbesar modalnya
tidak perlu menjadi anggota gereja terlebih dulu, karena memang kesempatan
ini terbuka bagi siapa pun yang membutuhkan. Keuntungannya adalah sistem
bunga yang murah dibandingkan bila meminjam ke bank. Selain itu, para anggota
CUM juga dapat memperoleh sisa hasil usaha pada saat Rapat Anggota Tahunan.
Membangun Kemampuan Perempuan Indonesia
Hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah seberapa jauh perempuan
Indonesia diberdayakan. Dalam tinjauan World Economic Forum (WEF), ternyata
Indonesia menempati urutan ke-95 dari 136 negara yang dipantau dalam urusan
Kesenjangan Gender (Gender Inequility) (tribunnews, 2014). Ini adalah kenaikan
sebanyak dua peringkat dibandingkan dengan tahun 2012, walaupun masih di
bawah Singapura (di peringkat 15) dan Malaysia (di peringkat 39). Indonesia
dinilai cukup berhasil dalam meningkatkan partisipasi kaum perempuan
dalam bidang ekonomi, di samping tentunya dalam bidang politik (terpilih dan
diangkatnya perempuan sebagai anggota DPR dan DPRD). Dari sudut ekonomi,
terjadi peningkatan keterlibatan kaum perempuan sebagai orang yang bekerja
dan mendapat upah, yaitu sebanyak 35.10 % pada tahun 2013 (dibandingkan
dengan 29.24 % pada tahun 1990). Sayangnya, upah yang diterima pekerja
perempuan lebih sedikit daripada pekerja laki-laki. Contohnya, bila rata-rata upah
buruh perempuan per bulan di sektor formal adalah Rp1.427.717, maka buruh
laki-laki menerima sebesar Rp1.812.606, jadi buruh perempuan hanya menerima
sebanyak 77,7 % dari jumlah yang diterima buruh laki-laki. Ini hanya gambaran
upah di kota dan provinsi tertentu, karena memang besarnya upah bervariasi
antara kota dan desa tertentu dengan kota dan desa lainnya.
Dalam bidang pendidikan, pada tahun 2013 diperoleh rasio Angka Partisipasi
Murni (APM) kaum perempuan yang sangat tinggi, yaitu 99.81 % untuk jenjang
SD. APM yang tinggi juga ditunjukkan di jenjang SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
Artinya, diperoleh persentase yang cukup tinggi dari partisipasi perempuan
Indonesia untuk mengikuti pendidikan di jenjang SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
Di balik angka-angka yang menggembirakan ini, ada isu-isu yang perlu
diselesaikan. Komisi Nasional Perempuan mencatat sedikitnya ada 11 isu penting
yang perlu diselesaikan untuk periode tahun 2010 – 2014 (wikipedia, 2013) yang
152 Kelas XII SMA/SMK