Page 49 - Pend. Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas XII
P. 49

3.    Ade Rostina Sitompul

                                               Ade Rostina Sitompul lahir pada 12 Desem-
                                           ber 1938 di perkebunan teh Kelapa Nunggal milik
                                           kakeknya yang terletak di Cibadak, Parungkuda,
                                           Sukabumi. Kepeloporan Ade Rostina dalam ak-
                                           tivisme hak asasi manusia banyak dipengaruhi
                                           oleh pengalaman hidupnya sejak kecil. Rostina
                                           menyaksikan, dan bahkan secara langsung dili-
                                           batkan, dalam aktivitas perjuang an kemerdekaan
                                           oleh ayahya. Ia mulai belajar ‘gerakan tutup mulut’
                                           dengan merahasiakan tempat persembunyian
                                           yang dibangun ayah nya di rumah, ia juga dilibat-
              Sumber : www. forum-haksesuk.  kan sebagai kurir bagi para gerilyawan dengan
              blogspot.co.id
                                           membawa pesan di balik lipatan. Dari ayahnya
              Gambar 3.3 Ade Rostina Sitompul
                                           juga Rostina belajar tentang kesetaraan dan ke-
              adilan sosial, melalui pergaulan degan kalangan kuli perkebunan. Dari kakeknya,
              Rostina belajar tentang nilai kemanusiaan, di mana musuh pun harus diperlaku-
              kan secara manusiawi. Peristiwa 1965 menjadi titik penting untuk komitmennya
              dalam gerakan perjuang an kemanusiaan.
                  Abangnya yang adalah salah satu pimpinan Persatuan Wartawan Indoesia
              yang pro-Sukarno ditangkap dan ditahan selama sembilan tahun. Sahabat-
              sahabatnya juga mengalami nasib serupa. Menghadapi situasi ini, Rostina
              terdorong untuk menggalang bantuan berupa obat-obatan, mengirimkan
              makanan ke penjara, mengurus keluarga tahanan politik, dan dengan berbagai cara
              berupaya menyelamatkan orang-orang yang diburu. Aktivitas ini menyebabkan ia
              diinterogasi berulang kali oleh militer.
                  Kegiatan pelayanan penjara yang dilalukan Rostina semakin terorganisir
              setelah ia bergabung dengan  Yayasan Hidup Baru (YHB) yang didirikan oleh
              Jopie Lasut dan Jap  Thiam Hien. Ade Rostina, bersama Asmara Nababan dan
              sejumlah tokoh HAM dan keagamaan lainnya, membentuk Joint Committee for
              East Timorese yang bertujuan untuk merespon situasi darurat akibat Peristiwa
              Santa Cruz, 12 November 1991.  Kepeloporan di bidang HAM mengantarnya
              menerima penghargaan Yap Thiam Hien pada 1995. Ia turut membidani sejumlah
              organisasi HAM, antara lain ELSAM, Kontras, Imparsial, Pokastin, SHMI, dan Setara.
              Usia dan kese hatan tidak pernah menjadi penghalang bagi nya untuk aktif.
              Sampai menjelang akhir hayatnya, beliau terus aktif bekerja dan berjuang bagi
              kemanusiaan.







              38   Kelas XII SMA/SMK
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54