Page 11 - E-MODUL PCD
P. 11

BAB 1


                                          Pengantar Pengolahan Citra Digital


                           A. Pengertian Citra Digital


                               Kata citra diartikan sebagai suatu fungsi intensitas cahaya dua dimensi, yang

                        dinyatakan oleh f(x,y), di mana nilai atau amplitudo dari f pada koordinat spasial

                        (x,y)  menyatakan  intensitas  (kecerahan)  citra  pada  titik  tersebut  (Gonzalez  dan


                        Woods, 2008). Citra juga merupakan suatu representasi (gambaran), kemiripan atau

                        imitasi dari suatu objek atau benda. Citra sebagai keluaran dari sistem perekaman


                        data objek, dapat bersifat optik (foto), sinyal analog (video) maupun data digital

                        yang tersimpan pada sebuah media. Citra Analog merupakan data citra yang bersifat


                        kontinu seperti gambar bergerak atau video yang terekam dalam pita kaset. Citra

                        analog perlu dikonversi ke Citra Digital terlebih dahulu agar dapat diolah lebih


                        lanjut dengan komputer. Citra Digital merupakan data citra yang merepresentasikan

                        besar intensitas warna dan/atau keabuan tiap piksel penyusun citra dalam besaran


                        digital biner (0/1).

                               Pencitraan  (Imaging)  merupakan  proses  untuk  mentransformasikan  data

                        citra  analog  menjadi  data  citra  digital  (digitalisasi  citra).  Peralatan  yang  dapat


                        digunakan untuk pencitraan;

                        1)  Kamera digital


                        2)  Kamera konvensional dan konverter analog to digital

                        3)  Scanner, CCTV dll.







                                                                                                    11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16