Page 223 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 223

Ibnu Jarir meriwayatkan dengan s<l!l�<!nJ:a �el4ui al-'Aufi, dari Ibnu
                       Abbas, mengenai firman Allah �. � J.� �I � J;��  J '   "D an a p a yang di­
                       turunkan kepada dua malaikat di neger{Eabil,  ia menuturkan:  "Allah tidak
                                                                     II
                       menurunkan sihir".
                              Masih  mengenai ayat yang sama, � �I � J;��� ' "D an a p a yang
                                                                     II
                       diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil,  dengan sanadnya dari ar-Rabi'
                       bin Anas, Ibnu Abbas mengatakan,  "Allah tidak menurunkan sihir kepada
                                .
                       keduanya "
                              Ibnu Jarir m�ng�mulfak�: "Dengap demikjan ta'wil (penafsiran)ayat
                       ini  sebagai berikut � 0� � � ��� lfl � 1;..;1J ' 'Van mereka mengikuti
                       apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa ker a j aan N a bi Sulaiman, 11 yaitu
                       berupa sihir.  Nabi Sulaiman tidak  kafir,  dan Allah  tidak menurunkan sihir
                       kepada kedua malaikat tersebut, tetapi syaitan-syaitan itu yang kafir. Mereka
                       mengajarkan sihir kepada man usia di negeri Babil, yaitu Harut  dan Marut.
                       Dengan demikian kalimat,  "Di negeri Babil, yaitu Kepada Haru t   dan Marut"
                       merupakan  ayat yang maknanya didahulukan dan lafazhnya  (redaksinya)
                       diakhirkan.

                              Lebih lanjut Ibnu Jarir mengatakan, jika ada seseorang yang menanya­
                       kan kepada kami, "Apa �asa.r; pepdahuluan ,m akna t�rsebut?" Maka alasan pen­
                       dahuluan itu ialah, � 0� ,:.u .? �t;:.l lfl � I� J ' 'Van mereka mengikuti
                       apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kera jaan Sulaiman, 11  yaitu berupa
                       sihir.  Nabi Sulaiman tidak kafir,  dan Allah tidak menurunkan sihir kepada
                       dua malaikat tersebut, tetapi syaitan-syaitan itu yang kafir. Mereka mengajar­
                       kan sihir kepada manusia di negeri Babil, yaitu Harut  dan Marut.  Dengan
                       demikian, makna malaikat itu adalah Jibril dan Mikail, karena para penyihir
                       dari kalangan orang-orang Y ahudi menganggap bahwa Allah telah menurunkan
                       sihir melalui lisan Jibril  dan Mikail kepada Nabi Sulaiman bin D  a ud. Maka
                       Allah � pun mendustakan mereka dalam hal itu, dan Dia memberitahukan
                                                      b
                       kepada Nabi Muhammad �  a hwa Jibril dan Mikail tidak pernah turon
                       dengan membawa sihir, sedang Nabi Sulaiman sendiri terbebas dari sihir yang
                       mereka tuduhkan. Bahkan Dia memberitahu mereka bahwa sihir merupakan
                       perbuatan syaitan,dan syaitan-syaitan itu mengajarkan sihir di  negeri Babil.
                       D  a n juga memberitahukan bahwa di antara yang diajari sihir oleh syaitan
                       adalah dua orang yang bernama Harut dan Marut.  Maka Harut dan Marut
                       merupakan terjemahan dari kata "manusia" dalam ayat  ini, sekaligus sebagai
                       bantahan atas mereka (orang-orang Y ahudi). Demikianlah nukilan  dari Ibnu
                       J arir berdasarkan lafadz darinya.

                               Mayoritas ulama salaf berbendapat bahwa kedua malaikat tersebut ber­
                        asal  dari langit dan diturunkan ke bumi  dan  terjadilah apa yang terjadi pada
                        mereka berdua.

                               Mengenai  kisah Haru t   dan Marut  ini, telah dikisahkan dari sejumlah
                        tabi'in, misalnya Mujahid, as-Suddi, Hasan al-Bashri, Qatadah, Abul 'Aliyah,









                                                                                                    J
          204                                                                                  Tafsir  b nu K
   218   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228