Page 519 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 519
Ketika Bani Israil meminta kepada nabi mereka agar mengangkat bagi
mereka seorang raja dari kalangan mereka sendiri, maka nabi mereka pun me
netapkan Thalut sebagai pemimpin mereka. Thalut adalah seorang dari bala
tentara Bani Israil, dan bukan dari kalangan kerajaan, karena kerajaan berada
pada kekuasaan keturunan Y ahudza. Sedangkan Thalut bukan dari ·keturunan
Y ahudza. Oleh karena itu mereka berkata, � $ 8tJ\ j J h ..,; 1 1 ''Bagaimana
1balut mem rintah ka i. " � .r:�r : : �a��l!l a ��9�in i� -* � menjadi raj �
�
�
e_
J
yang memenntah kanu, � Jwl rY � ...::..> y. (.-! 1 � �4 ..;-i � 1 1 'Padahal kamz
lebih berha!e mengendalikan pemerintahan darinya, seliang ia pun tidak diberi ke
kayaan yang banyak?. " M aksudnya, dia adalah orang miskin yang tidak punya
hana untuk menjalankan pemerintahan. Padahal keharusan bagi mereka ialah
taat dan mengucapkan kata-kata yang baik.
J "" Kemudian nabi itu memberikan jawaban kepada mereka seraya berkata,
� � o�l .;:i\ Jl 9 ''Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi r a j a kalian. "
J "' ""
""
:»
Aninya, Dia telali memilih Thalut sebagai pemimpin kalian dari kalangan kalian
sendiri, dan Allah Ta'ala lebih mengetahuinya daripada kalian. Nabi bersabda:
"Bukan aku yang menentukannya berdasarkan pandanganku sendiri, tetapi
Allah T a' ala yang menyu�'! pntuk .:ne�ya kerena kalian telah meminta
hal itu kepadaku." � �11 �I � � djJ 1 ''Dan menganugerahinya ilmu
yang luas dan tubuh yang perkasa. " A ninya Thalut lebih mengetahui daripada
kalian, lebih mulia, lebih perkasa, lebih kuat, dan lebih sabar dalam peperangan,
sena lebih sempuma ilmunya dan lebih tegar daripada kalian. Oleh karena itu,
ia layak menjadi seorang raja karena berpengetahuan, mempunyai bentuk tubuh
yang bagus, dan kuat fisik maupun mental.
J
"' 0
"
....
Setelah itu, Allah � berfirman, � "D.; r:/ M ,_,(; .;lJ\1 1 "A llah memberi-
kan pemerintahan kepada siapa yang Dia kehendaki. " M aksudnya, Dia-lah yang
Mahabijaksana yang mengerjakan apa saja yang Dia kehendaki. Dia tidak di
mintai penanggungjawaban atas apa yang Dia kerjakan, justru merekalah yang
akan dimintai penanggungjawaban. Hal ini karena ilmu, hikmah, dan kasih
sayang-Ny;a kepada semua makhluk-Nya. Oleh karena itu, Dia b e rfirman,
4 � ��� ��� 1 "D an Allah M a haluas pemberian-Nya lagi M a hamengetahui. "
Aninya, Dia Mahaluas karunia-Nya, Dia khususkan rahmat-Nya bagi siapa
saj a yang Dia kehendaki, dan Mahamengetahui siapa yang berhak memegang
pemerintahan dan siapa yang tidak berhak.
500 Tafsir lbnu Katsir juz 2

