Page 130 - D:\MMMMMMM\SEMESTRE 8\SKRIPSI\E-MODUL\New folder\
P. 130

b.  Cahaya dapat Dipantulkan
                     Pernahkan  kamu  melihat  indahnya  Bulan  purnama  dan  bertaburnya  Bintang

               pada  malam  hari  yang  cerah?  Tentunya  hari  tuakan  mengingatkanmu  pada  Sang

               Pencipta. Begitu indah ciptaan-Nya sehingga patut kamu syukuri dan kamu pelajari
               agar  keimananmu  bertambah.  Terangnya  benda-benda  langit  tersebut  karena

               adanya  cahaya.  Bintang  bersinar  karena  dia  memiliki  cahaya  sendiri,  sedangkan

               Bulan tampak bercahaya karena pantulan daricahaya Matahari. Akan tetapi, manusia
               di Bumi seolah-olah melihat Bulantersebut memancarkan cahayanya sendiri. Dalam

               kehidupan  sehari-hari,  kamu  tidak  dapat  melihat  benda-benda  di  sekitarmu  tanpa
               adanya cahaya.

                     Cahaya  memiliki  sifat  dapat  dipantulkan  jika  menumbuk  suatu  permukaan
               bidang.  Pemantulan  yang  terjadi  dapat  berupa  pemantulan  baur  dan  pemantulan

               teratur. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata,

               seperti  aspal,  tembok,  dan  batang  kayu.  Pemantulan  teratur  terjadi  jika  cahaya
               dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti cermin datar. Pada pemantulan baur dan

               pemantulan  teratur,  sudut  pantulan  cahaya  besarnya  selalu  sama  dengan  sudut
               datang cahaya (perhatikan Gambar 5.2).
























                                       Gambar  5.2: Pemantulan Baur dan Pemantulan Teratur

                                                      Sumber:Dok. Kemdikbud
                     Hal  tersebut  adalah  sesuai  dengan  hukum  pemantulan  cahaya  yang

               dikemukakan  oleh  Snellius.  Snellius  menambahkan  konsep  garis  normal  yang
               merupakan  garis  khayal  yang  tegak  lurus  dengan  bidang  pantul.  Garis  normal



                            Kelas VIII                                     Semester 2
                                                           118

                            SMP/MTs
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135