Page 71 - D:\MMMMMMM\SEMESTRE 8\SKRIPSI\E-MODUL\New folder\
P. 71
Urine primer yang terbentuk pada tahap filtrasi masuk ke tubulus proksimal. Di
dalamnya terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh (tahap reabsorpsi). Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel, kemudian ke dalam kapiler darah
di dalam ginjal. Sedangkan urea hanya sedikit yang diserap kembali.
Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine
sekunder yang mengandung air, garam, urea (penimbul bau pada urine), dan urobilin
(pemberi warna kuning pada urine). Urine sekunder yang terbentuk dari proses
reabsorpsi selanjutnya mengalir ke lengkung henle, kemudian menuju tubulus distal.
Selama mengalir dalam lengkung henle, air dalam urine sekunder juga terus
direabsorpsi
c. Tahap Augmentasi
Augmentasi merupakan tahap terakhir
dari proses pembentukan urin pada tubuh
manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di
atas, zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh akan disekresikan, di sinilah
tempatnya. Augmentasi terjadi di tubulus
kontortus distal dan tubulus kolektivus
(pengumpul) sebagai tempat penyimpanan
urin untuk sementara. Di tahap ini masih
terjadi penyerapan kembali pada air, garam
Gambar 3.5 : Sistem dalam NaCl dan urea sehingga terbentuk urin
Pembentukan Urine sebenarnya yang harus dibuang oleh
Sumber : Marieb et al. 2013
tubuh.Setelah melalui lengkung Henle, urine
sekunder sampai pada tubulus distal. Pada bagian tubulus distal masih ada proses
penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Pada tubulus distal terjadi proses
augmentasi, yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine
sekunder. Urine sekunder yang telah bercampur dengan zat-zat sisa yang tidak
diperlukan tubuh inilah yang merupakan urinesesungguhnya. Urine tersebut
kemudian disalurkan ke pelvis renalis (rongga ginjal). Urine yang terbentuk
Kelas VIII Semester 2
59
SMP/MTs