Page 202 - Microsoft Word - INDONESIA IS WE_56 GURU MOTIVATOR NASIONAL_ANTOLOGI
P. 202
Apalagi pembicaraan yang mengarah ghibah. Untungnya aku
ngajar tigapuluh enam jam. Jadi waktuku lebih sedikit untuk
diisi bincang‐bincang.
Ketika aku berusaha untuk menulis buku di antara waktu
senggang di sekolah, aku rasakan ada sesuatu yang berbeda.
Pertama, aku tidak menyia‐nyiakan waktu luang. Bicara
jika penting saja. Alhamdulillah teman‐teman sejawatku
mengerti. Jika aku diam dan berkutat dengat laptop berarti
aku sedang menulis. Mereka memahami dan membiarkan aku
dalam diamku.
Kedua, semakin banyak yang ingin aku tulis, semakin
banyak yang tidak aku tahu. Untuk mengatasi
ketidaktahuanku aku harus lebih banyak membaca dan lebih
sering ke perpustakaan untuk mencari informasi. Murid‐murid
akhirnya terbiasa menemuiku di perpustakaan. Inilah cara
awalku memotivasi siswa dalam menggalakkan literasi. Kami
jadikan perpustakaan sebagai tempat belajar dan berdiskusi.
Langkah ini aku lakukan karena hampir semua siswa
berkunjung ke perpustakaan hanya untuk pinjam buku paket.
Biasanya terjadi di awal tahun pelajaran. Pengenalan pada
perpustakaan penting sekali sebagai langkah awal memasuki
dunia literasi. Mustahil murid‐murid menyukai isi
perpustakaan yang berupa buku‐buku jika mereka wadahnya
saja tidak tahu.
186 | 56 Guru Motivator Nasional