Page 51 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 51
umumnya disertai dengan kesadaran. 3) Superego merupakan ego idealis serta
memiliki tingkatan yang lebih rumit dari pada ego. Sebagai perkembangan dari ego,
superego muncul diakibatkan adanya persinggungan dengan manusia lain dalam
aspek sosial. Jika ego masih berkutat dalam pemenuhan dorongan dan keinginan
manusia sesuai realita, maka superego telah merujuk pada moral yang mengajarkan
tentang baik dan buruk, pantas dan tidak pantas atas setiap dorongan dan
keingingan, dsb. Superego sebagai kontrol dari id, apabila dorongan id tak sesuai
dengan moral. Superego mengutamakan kesempurnaan dalam banyak hal karena
sifatnya yang idealis (Freud, 2018, hlm. 27-44).
Pendekatan psikologi sastra melalui psikologi karya adalah untuk mengenal
gambaran watak, mental, dan perilaku pada diri tokoh cerita. Seperti diutarakan
Minderop (2011, hlm. 53) bahwa “karya sastra baik novel, drama, dan puisi di
jaman modern ini sarat dengan unsur-unsur psikologis sebagai manifestasi;
kejiwaan pengarang, para tokoh fiksional dalam kisahan dan pembaca.” Betapa
pentingnya karya sastra dikaji melalui sudut pandang psikologi, karena karya-karya
sastra seperti novel bisa menjadi sarana untuk mempelajari watak manusia melalui
karya sastra. Dari sini pembaca dapat mengambil pembelajaran serta pemahaman
tentang ragam watak manusia melalui tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.
Sebagaiman kita ketahui bahwa karya novel pada dasarnya merupakan pengisahan
tentang gambaran hidup manusia yang sebenarnya kemudian dibuat ke dalam
bentuk rekaannya. Di dalam pengisahan tersebut terdapat beragam tokoh cerita
yang menghadapi beragam permasalahan hidup yang disertai suasana psikologis
tokoh cerita.
Karya-karya novel Angkatan 2000 yang menjadi sumber penelitian ini dikaji
melalui pendekatan psikologi sastra dari unsur psikologi karya. Mengkaji karya-
karya novel tersebut dalam sudut pandang psikologi karya bertujuan untuk
memahami unsur-unsur kejiwaan yang terdapat dalam diri tokoh cerita. Kita
berpendapat bahwa setiap tokoh dalam cerita dipastikan memiliki cirikhas kejiwaan
yang perlu ditelaah sebagai bagian dari pengungkapan unsur penokohan. Unsur
45