Page 17 - BISMILLAH FIX-MODUL BANGUN RUANG SISI DATAR
P. 17
2
2
2
BE = p + t
BE = √p + t
2
2
Pada balok sisi yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama,
sehingga diperoleh diagonal bidang AF = BE = CH = DG = √p + t .
2
2
2) Gambar ii
Garis BG merupakan diagonal bidang dari balok ABCD.EFGH. garis
BG terletak pada bidang BCGE dan membagi bidang tersebut menjadi dua buah
segitiga siku-siku yaitu segitiga BCG dengan siku-siku di C, dan segitiga BFG
dengan siku-siku di F. Perhatikan segtiga BCG pada gambar dengan BG
2
sebagai diagonal bidang. Berdasarkan teorema Phytagoras, maka BG =
BC + CG . Lebar sisi/rusuk balok adalah dengan tinggi maka diperoleh:
2
2
2
2
2
BG = BC + CG
2
2
2
BG = l + t
BE = √l + t
2
2
Pada balok, sisi yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama,
sehingga diperoleh diagonal bidang BG = CF = AH = DE = √l + t .
2
2
3) Gambar iii
Garis EG merupakan diagonal bidang dari balok ABCD.EFGH. garis
BG terletak pada bidang EFGH dan membagi bidang tersebut menjadi dua
buah segitiga siku-siku yaitu segitiga EFG dengan siku-siku di F, dan segitiga
EHG dengan siku-siku di H. perhatikan segitiga EFG pada gambar denagn EG
2
sebagai diagonal bidang. Berdasarkan terorema Pythagoras, maka EG =
EF + FG . Panjang sisi atau rusuk balok adalah p dengan lebar l maka
2
2
diperoleh:
2
2
2
EG = EF + FG
2
2
2
EG = p + l
BE = √p + l
2
2
Pada balok, sisi yang saling berhadapan memiliki ukuran yang sama,
sehingga diperoleh diagonal bidang EG = FH = AC = BD = √p + l .
2
2
16