Page 215 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 215
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 205
ia tetap mendesak Antonio de Brito agar memulai kembali perang. Martim
Correa dan Lyonel de Lima bergabung dengan Cachil Darus, akan memasuki
Tidore untuk menguasai tempat terbaik di pulau itu saat fajar. Di bawah
pimpinan Mariaco, dengan sejumlah besar orang berhasil didaratkan, dan
memaksa al Mansur untuk menyerah dan membuat perjanjian. Akan tetapi
195
Antonio de Brito menolak untuk melakukan itu semua.
B. GARCIA MARQUEZ SEBAGAI PANGLIMA DI MALUKU
Pada saat yang sama ketika peristiwa serupa terjadi di Malaka, Dom Garcia
Anriquez sebagai ipar Jorze d’Albuquerque tiba di Maluku dengan perintah
dari Gubernur Dom Duarte, untuk menggantikan Antonio de Brito. De Brito
mendesak kepada penggantinya meskipun waktunya belum berlalu karena
sejak hari pertama pendirian benteng mereka selalu berperang dengan raja
Tidore dan tidak pernah mendapatkan bantuan atau kerjasama atau seseorang
yang setuju dengan pendapatnya yang menunjukkan bahwa benteng itu
bermanfaat bagi mereka. Begitu juga de Brito merasa dirinya dibuang ketika
penggantinya hadir menghadapnya. Hanya kesedihan yang selalu ia rasakan.
Ada pertentangan di dalam hatinya, sementara terdapat berbagai provokasi.
Akan tetapi keduanya adalah ksatria dan mereka saling bersepakat bahwa
Antonio de Brito baru akan menyerahkan jabatannya bila dia sudah siap
dengan junk, di mana dia akan berlayar dengan barang-barangnya. Meskipun
kisah de Brito yang sampai akhir tahun belum meninggalkan pulau itu,
ia mengancam akan memunculkan masalah baru. Mereka sepakat dengan
idenya tentang pengiriman suatu ekspedisi unutuk menemukan “Kepulauan
Celebes”, di mana menurut dugaan orang, ditemukan emas di sana. Kepulauan
ini terletak enam puluh mil jauhnya dari Maluku. Pada perjalanan ekspedisi
ini, seorang almosyarife (kepala pelabuhan) benteng dengan sebuah kapal
ditugaskan untuk berangkat. Mereka telah mendarat di tiga atau empat
pulau, namun mereka mempunyai kesan bahwa penduduk bumiputera tidak
begitu bersahabat. Penduduk tidak bersedia menerima barang-barang yang
ditawarkan untuk ditukar dengan emas. Bahkan di mana-mana mereka
195 A.A. Fokker. “Episoden uit den tijd der Portugueesche Heerschappij in Oost Indie”, dalam De Indische Gids,
1892, jilid II.