Page 75 - e-book Bahasa Indonesia kreatif Kelas XII
P. 75

LATIHAN SOAL


            Cuplikan Buku Nonfiksi (Sekolah Itu Candu)
            Buku ini terlupakan begitu lama. Saya membelinya beberapa tahun yang lalu di sebuah pameran buku.

            Sejak saya beli buku itu hanya memenuhi rak buku saja. Belum pernah saya baca. Tengah malam ini
            entah angin apa yang merayu saya, buku itu saya saya baca.

            Suuueerrr…..ternyata buku itu buku yang bagus. Sungguh menyesal kenapa saya tidak membacanya
            dari  dulu-dulu.  Buku  itu  adalah  kumpulan  tulisan  tentang  kritik  sistem  pendidikan  kita.  Kumpulan
            tulisan  aktivis  pendidikan  jaman  dulu  Roem  Topatimasang.    Tulisan-tulisan  yang  bersikap  kritis

            bahkan memberontak terhadap sistem pendidikan kita.
            Tulisan-tulisannya  renyah  dan  enak  dibaca.  Gaya  penulisannya  sederhana  dan  mencoba

            menghubungkan gagasan2 pendidikan yang melawan arus.
            Meskipun tulisan2 itu dibuat dulu sekali ketika saya masih SD – SMP, tapi sistem pendidikan yang dia
            kritik masih tegak sampai sekarang. Meski selama beberapa periode pemerintahan sistem pendidikan

            kita gonta-ganti ‘acara’. Seperti halnya kurikulum 2013 yang benar2 baru. Guru-guru pada bingung,
            apalagi murid dan orang tua/wali murid. Istri saya saja sampai nyerocos menyerang metode tematik di

            kurikulum baru ini.
            Beberapa tulisannya yang menarik adalah ketika menjelaskan akar kata dan asal muasal kata Sekolah.

            Ternyata  dalam  bahasa  aslinya  (latin)  arti  kata  schola  adalah  waktu  luang.  Lalu  ada  sedikit  ulasan
            tentang  larangan  siswi  sekolah  pakai  jilbab.  Kasus  ini  pernah  heboh  sepanjang  tahun  1978-1983.

            Bahkan pass foto ijazah pun harus kelihatan telinganya. Kini siswi sekolah pakai jilbab adalah hal yang
            lumrah. Mungkin kasusnya mirip dengan polwan yang dilarang pakai jilbab yang kini ramai. Saya rasa
            dalam beberapa tahun ke depan akan banyak ditemui polwan dan kowad yang memakai jilbab.

            Saya rasa buku ini perlu dibaca oleh pelaku dunia pendidikan kita, para guru, dosen, dan juga ‘pejabat
            yang berwenang’. Namun, berhati2 membacanya. Meski buku ini adalah buku kritik, Anda perlu kritis

            membacanya. Anda boleh saja sepaham atau tidak sepaham. Terserah pada diri Anda sendiri.
            Para  guru  yang  sudah  membaca  buku  ini  mungkin  akan  menata  kembali  cara  mengajar  mereka.
            Sekolah bukan wahana untuk ‘mencekoki’ murid. Sekolah adalah sarana mengisi waktu luang.













            74  | B a h a s a   I n d o n e s i a  K r e a t i f
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80