Page 94 - e-book Bahasa Indonesia kreatif Kelas XII
P. 94
11 Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara
keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut:
· Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp 300.000,00
· Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuksebagian.Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis RT 03 melawan RT 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
B. Majas Pertentangan
1. Majas Antitesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air
susu dibalas air tuba
2. Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk
merendahkan hati. Contoh :Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
3. Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
4. Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh :
a). Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya
5. Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang
berbeda. Contoh :
a). Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
6. Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
C. Majas Sindiran
1. Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh :
a). Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca
B a h a s a I n d o n e s i a K r e a t i f | 93