Page 61 - WO Maret
P. 61

Pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa calon   Pertumbuhan kuantitasnya pun tidak disertai dengan
                notaris harus mengikuti jenjang Strata 2 (S2) jurusan   pertumbuhan kualitas yang baik, sehingga banyak
                kenotariatan, agar dapat mengikuti syarat-syarat   terjadi koperasi pasif.
                menjadi notaris. Hal ini dipicu karena tingginya   Ditinjau dari kontribusi omzet sektoralnya koperasi
                permintaan akan bantuan dan layanan notaris. Jika   di Indonesia didominasi jasa simpan pinjam yang
                dulu hanya ada lima universitas yang mengadakan   mencapai hampir 90%. Padahal untuk meningkatkan
                pendidikan kenotariatan, kini sudah berkembang jauh   PDB harus dengan menambah jumlah dan potensi
                lebih banyak, termasuk pihak universitas swasta.  dari jenis koperasi lainnya, seperti koperasi konsumen
                   Di kalangan praktisi kenotariatan, Dewi dikenal   maupun produsen. “Padahal apabila gerak masyarakat
                sebagai sosok yang peduli pada pengembangan     yang tergabung dalam koperasi dioptimalkan dapat
                koperasi dan UMKM. Dia mulai bersinggungan dengan   mendorong pertumbuhan ekonomi. Belum lagi
                koperasi pada 2004, ketika notaris mulai dilibatkan   posisi koperasi yang sejak awal keberadaannya sudah
                membuat akta koperasi. “Saya mulai ingin tahu,   dihadapkan pada pesaing internasional dan nasional
                kenapa koperasi ini seperti barang yang ditinggalkan.   yang kuat serta ketatnya persaingan produk di tingkat
                Kemudian saya juga melihat banyak sekali orang   global,” ujar ibu lima anak ini.
                yang tidak menaruh  perhatian  ke koperasi,” ujar   Dewi pun sering berpartisipasi dalam forum-forum
                lulusan magister kenotariatan Universitas Indonesia   yang membahas problem yang dihadapi koperasi di
                ini. Keingintahuannya semakin membuncah mengapa   Indonesia, baik di almamaternya maupun di tingkat
                koperasi tidak dianggap menarik, baik di kalangan   nasional. Salah satu masalah penting yang harus
                masyarakat maupun notaris sendiri. Sebagai sebuah   ditangani adalah identitas produk yang di dalamnya
                badan usaha, paradigma koperasi selalu diidentikkan   mencakup merek, logo, kemasan, label, cita rasa,
                dengan kalangan ekonomi lapisan bawah. Saat     standarisasi, sertifikasi mutu, dan paten. Dua tahun
                mengambil S2 di UGM penelitian Dewi membahas    terakhir dia aktif mengampanyekan penggunaan
                tentang pengawasan terhadap koperasi simpan     merek kolektif sebagai langkah mengembangkan
                pinjam, karena rasa khawatir akan maraknya bank   koperasi. Merek bukan sekadar logo atau nama
                gelap berkedok koperasi. Ketika melanjutkan ke S3,   perusahaan, melainkan imej atau persepsi seseorang
                dia meneruskan penelitian terhadap merek kolektif   tentang produk atau perusahaan. Merek yang kuat
                untuk koperasi produksi. Sejak itu dia bercita-cita agar   tidak hanya dapat menciptakan kesadaran, tetapi
                koperasi bisa lebih berkompetisi di tingkat nasional   juga memberikan jaminan kualitas barang dan
                maupun internasional.                           berfungsi sebagai sarana promosi. “Kebutuhan
                   Pada saat ini Indonesia merupakan negara dengan   adanya perlindungan hukum atas merek semakin
                jumlah koperasi terbanyak di dunia. Perkembangan   berkembang pesat, setelah banyaknya kejadian orang
                jumlah koperasi dan anggota koperasi dari tahun   yang melakukan peniruan-peniruan. Selain itu, merek
                2013 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan    kolektif bisa meringankan biaya, memproteksi produk,
                signifikan. Namun, hal tersebut belum mampu     sehingga tidak bersaing sendiri-sendiri. Mereka dapat
                menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian   bersama-sama menghadapi persaingan dari luar,”
                nasional, karena sumbangsih koperasi terhadap   tutup peraih gelar doktor dari Universitas Padjadjaran
                Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar 5,1% saja.   tahun lalu ini.



                                                                                                          MARET 2020 |    |  61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66