Page 359 - E-Book seni budaya kelas 12
P. 359
gambaran visual tersebut dapat mengambil gagasan/konsep yang ada di balik
hasil penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan
gerak tarian yang diinginkan. Tentu saja hal ini memerlukan kecermatan
dan interpretasi dalam menuangkan gagasan/konsep sebagaimana rangsang
visual tadi dan jika dipandang perlu asosiasi dapat diwujudkan pula tanpa
harus persis dengan yang dilihatnya. Penata tari memiliki kebebasan dalam
menuangkan gagasan dari rangsang visual ini, sehingga tari yang dibuat dapat
berdiri sendiri tanpa adanya rangsangan lain dan karya tari seyogyanya harus
tercipta orisinalitas yang jelas tanpa ada kesan karya tiruan. Oleh karena itu,
ketajaman mata seorang penata tari begitu berharga dan menjadi salah satu
sumber inspirasi yang utama.
c. Rangsang Kinestetik
Rangsang kinetik merupakan hal yang biasa, bahwa tari dapat jadi disusun
berdasarkan gerak itu sendiri, yang dalam arti lain gerak atau frase gerak tertentu
berdasarkan fungsi sebagai rangsang kinestetik, sehingga tari tercipta tidak
dimaksudkan dalam fungsi komunikatif melainkan sifat alami yang terdapat
pada gerak itu sendiri. Namun demikian, gaya maupun kedinamisan gerak dan
pola serta bentuknya dapat digunakan dan dikembangkan untuk membentuk
tari sebagai pertunjukan. Selain itu, tari dapat pula berdasar kepada rangsang
peraba sebagai bagian dari kinestetik yang dapat menghasilkan respons dan
kemudian menjadi motivasi untuk menari. Misalnya saja, kerasnya batu yang
dipegang dapat memberikan kesan kasar yang dapat dipakai oleh penata tari
sebagai sumber gerak dalam tarian yang akan dibuatnya.
d. Rangsang Gagasan (Idesional)
Rangsang gagasan adalah rangsang yang seringkali digunakan penata tari
dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan gagasan atau cerita yang
akan disajikan, biasanya gerak dirangsang dan dibentuk dengan kapasitas
kemampuan penata tari. Seandainya gagasan yang akan disajikan berupa
kelembutan dan keanggunan seorang putri kerajaan, maka pilihan penata tari
akan terbatas pada gerak yang memberikan kesan seperti itu. Contoh lain
apabila ingin membuat karya tari yang gagasannya menceritakan keadaan di
taman, maka seorang penata tari dapat mengekspresikan gerak bunga, kupu-
kupu, capung, dan bentuk-bentuk lainnya sehingga suasana ditaman dapat
ditangkap penikmatnya. Oleh sebab itu, kerangka kerja untuk menciptakan
tari adalah sebuah konsep yang jelas dan matang, pada prosesnya harus
digambarkan secara berurutan sesuai cerita dan kejadian yang menjadi tujuan
karya tari tersebut. Jadi rangsang gagasan memiliki peranan penting bagi
seorang penata tari, yaitu sebagai dasar motivasi dalam membuat karya yang
orisinal.
Seni Budaya 345