Page 6 - Book chapter fitohormon
P. 6
BAB 1
MEKANISME PEMBENTUKAN DAN
AKTIVITAS FISIOLOGIS DARI HORMON
AUKSIN
Oleh
1. Afifah Pratami Agustina (190210103044)
2. Mellysa Aprilia Tunggu Jama (190210103057)
3. Kurnia Suciningsih (190210103119)
A. PENGERTIAN HORMON AUKSIN
Auksin merupakan zat pengatur tumbuh yang berfungsi untuk perpanjangan sel dan
pembesaran jaringan, pembelahan sel, pembentukan akar adventif dan menghambat
pembentukan tunas aksiler dan adventifyang banyak dihasilkan di jaringan meristematik
seperti bagian pucuk tumbuhan. Selain itu, auksin juga berfungsi merangsang aktivitas
kambium, merangsang pembekokan batang, merangsang pantenokarpi, dan merangsang
dominasi apikal. Auksin pada konsentrasi rendah menyebabkan pembentukan akar
adventif lebih dominan dan pada konsentrasi tinggi dapat merangsang pembentukan kalus.
Hormon auksin bekerja secara fleksibel. Artinya, saat tanaman dalam fase vegetatif, auksin
akan merangsang pertumbuhan vegetatif ke arah pertumbuhan daun titik setelah itu, auksin
akan merangsang pertumbuhan biji dan buah saat tanaman mulai memasuki fase generatif
(Gunawan, 2016: 22-23; Junairiah et al., 2019: 122; Pujiasmanto, 2020: 4; Shofi et al.,
2018: 30).
B. JENIS-JENIS HORMON AUKSIN
Menurut Tsavkelova et al. (2005) fitohormon auksin yang banyak terdapat di alam
dan paling aktif adalah Indole-3-Acetic Acid (IAA). IAA adalah auksin utama pada
tanaman dan terdapat pada hampir semua jenis tanaman (Leveau dan Lindow, 2005).
Fitohormon auksin alami jenis IAA bersifat sangat labil dan mudah terdegradasi secara
enzimatik karena pengaruh aktivitas peroksidase pada tanaman. Selain itu, IAA juga
mudah terdegradasi secara non-enzimatik akibat pengaruh intensitas cahaya dan
temperatur yang tinggi. Oleh karena itu, larutan stok IAA sebaiknya disimpan pada botol
berwarna coklat/gelap agar terlindung dari intensitas cahaya yang tinggi dan ditempatkan
o
o
dalam pendingin dengan suhu 2 C-6 C. Selain auksin alami, juga terdapat auksin sintetik
seperti Napthalene-3-Acetic Acid (NAA), 2,4-Dichloropenoxyacetic acid (2,4-D) dan
1