Page 7 - Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar
P. 7

pandeglang  ini  berhadapan  langsung  dengan  selat  sunda.  Itulah  sebabnya,  tepi  dari

               pantai carita tergolong landai dengan deru ombak yang tidak terlalu besar.


               Bagi aku dan keluargaku, daerah pegunungan merupakan tempat bermain dan tempat

               untuk mencari nafkah, orangtuaku bekerja sebagai petani. Bagi arum dan budi pantai


               merupakan  tempat  bermainnya,  dan  orangtuanya  mencari  nafkah  di  laut  sebagai

               nelayan.  Aku  sering  bermain  mendaki  gunung  dan  memetik  buah  yang  ada  di


               pegunungan, seperti durian, manggis, duku, dan masih banyak lagi beragam buah yang

               dapat ditemukan. Sedangkan arum dan budi senang berenang di laut untuk mencari


               ikan, mereka juga suka bermain di pantai untuk mencari karang.

               Sejak kecil kami sudah diingatkan untuk menjaga lingkungan. Untuk tidak membuang


               sampah sembarangan, baik di pegunungan maupun di pantai dan laut.

               Ya,  sampah  akan  mencemari  lingkungan  tempat  tinggal  kami.  Sampah  juga  akan


               membuat  pegunungan  dan  pantai  kami  tercemar.  Jika  lingkungan  kami  tercemar

               karena sampah atau perilaku pengunjung, maka lingkungan pegunungan dan pantai


               kami akan rusak. Kalau itu sampai terjadi, keluargaku, keluarga arum dan budi akan

               kehilangan  sumber  kehidupan  kami.  Bisa  dibayangkan  apa  yang  akan  terjadi

               selanjutnya.  Pegunungan  dan  pantai  kami  tidak  akan  indah  lagi.  Kita  semua  akan


               merugi.


               Pada  01  april  merupakan  hari  ulang  tahun  kota  pandeglang.  Aku,  arum  dan  budi

               bertemu  di  alun-alun  kota  pandeglang  untuk  merayakan  hari  ulang  tahun  kota

               pandeglang.  Kami  sangat  senang  menyaksikan  salahsatu  pentas  budaya  pandeglang


               yaitu rampak bedug. Rampak bedug adalah Seni bedug dengan menggunakan waditra

               berupa “banyak” bedug dan ditabuh secara “serempak” sehingga menghasilkan irama




                                                                                                           vii
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12