Page 16 - modul fisika
P. 16
E. Hukum Coulomb
Kalian tentu sudah mengenal ada proton dan elektron. Proton bermuatan positif dan elektron bermuatan
negatif. Jika sebuah benda mengandung lebih banyak proton karena kehilangan elektronnya maka benda
tersebut akan bermuatan positif. Begitu pula sebaliknya benda akan bermuatan negatif jika menangkap
elektron sehingga kelebihan elektron. Apa yang terjadi jika bendabenda bermuatan itu didekatkan?
Kejadian inilah yang telah dijawab oleh coulomb.
Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama
Charles Augustin de Coulomb melakukan penelitian mengenai
gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bermuatan listrik.
Coulomb menyatakan bahwa besar gaya listrik berbanding
lurus dengan perkalian besar kedua muatannya dan Gambar 1.7 Hukum coulomb, gaya
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Teori antara dua muatan titik dan
ini disebut Hukum Coulomb. Gaya tarik dan gaya tolak antara berjarak r
dua muatan listrik dinamakan gaya Coulomb, yang besarnya
dapat ditentukan dalam persamaan :
di mana
F = gaya tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)
9
k = bilangan konstanta 9 0
= muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/ C)
r = jarak pisah antara kedua benda (m)
Satuan gaya listrik menurut SI adalah newton (N). Satu newton (1 N) adalah sebanding dengan
muatan yang dipindahkan oleh arus satu ampere dalam satu detik.
Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan dipengaruhi oleh
benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada benda itu sama
dengan jumlah vektor dari masing-masing gaya Coulomb yang ditimbulkan oleh masing-masing benda
bermuatan tersebut.
1. Muatan-muatan yang segaris
Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang
dipengaruhi oleh beberapa muatan yang sejenis langsung
dijumlahkan secara vektor. Pada Gambar 4.3, gaya Coulomb
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XII “Listrik Statis” 13