Page 75 - Konferensi Pers Hasil Operasi Penindakan pada Produksi dan Peredaran Produk Ilegal di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor
P. 75

Judul              :  15  Tahun  Penjara  untuk  Pelaku  Produksi  Obat  Tradisional  Ilegal
                                      Mengandung BKO
                Nama Media         :  mediaindonesia.com
                Tanggal            :  6 Maret 2022
                Halaman/URL        :  https://mediaindonesia.com/humaniora/475769/15-tahun-penjara-untuk-
                                      pelaku-produksi-obat-tradisional-ilegal-mengandung-bko
                Tipe Media         :  Media Online


                                                                         KEPALA  Badan  Pengawas  Obat
                                                                         dan Makanan (Badan POM) Penny
                                                                         K Lukito mengatakan hasil operasi
                                                                         penindakan terhadap  sarana  ilegal
                                                                         yang  memproduksi  pangan  dan
                                                                         obat    tradisional   mengandung
                                                                         Bahan  Kimia  Obat  (BKO)  di  Kota
                                                                         Bandung  dan  Kabupaten  Bogor
                                                                         akan  diproses  secara  hukum  (pro
                                                                         justitia)  yang  mengarah  pada  2
                                                                         orang    pelaku    produksi    dan
                                                                         peredaran    pangan     dan    obat
                                                                         tradisional ilegal.

                                                                         "Pelanggaran  yang  dilakukan  para
                                                                         pelaku    tidak    hanya     terkait
                                                                         legalitas/izin  edar  produk  namun
                                                                         juga  produk  yang  membahayakan
                                                                         kesehatan    masyarakat     karena
                                                                         diproduksi pada sarana ilegal, tidak
                sesuai  dengan  cara  produksi  yang  baik  serta  menggunakan  BKO  yang  tidak  boleh
                ditambahkan pada pangan olahan maupun obat tradisional," kata Penny dalam konferensi pers
                hasil operasi penindakan produk ilegal secara virtual Jumat (4/3). Dia menjelaskan para pelaku
                yang memproduksi dan mengedarkan produk pangan ilegal mengandung bahan kimia obat
                (BKO) ini dapat dipidana sesuai ketentuan Pasal 136 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012
                tentang  Pangan  dengan  ancaman  pidana  penjara  paling  lama  5  tahun  atau  denda  paling
                banyak Rp10 miliar serta Pasal 140 Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
                sebagaimana telah diubah dengan Pasal 64 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
                Cipta Kerja dengan ancaman pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak
                Rp4 miliar rupiah.

                Sedangkan  para  pelaku  yang  memproduksi  dan  mengedarkan  obat  tradisional  ilegal
                mengandung  bahan  kimia  obat  (BKO)  dapat  dipidana  sesuai  dengan  Pasal  196  Undang-
                Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara paling
                lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar serta Pasal 197 Undang-Undang Nomor
                36 Tahun 2009 tentang Kesehatan sebagaimana diubah dengan Pasal 60 Undang-Undang
                Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dengan ancaman pidana penjara paling lama 15
                tahun dan denda paling banyak Rp1,5 miliar. Dari pengungkapan di lapangan diketahui bahwa
                jaringan yang memproduksi dan mengedarkan produk ilegal ini teridentifikasi telah beroperasi
                selama 2 tahun sejak Desember 2019.
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80