Page 25 - MAPOM XI
P. 25

Jendela





              nformasi dari Healthcare Global, Industri
              Healthcare Tourism telah tumbuh sebesar
              10,8% dalam empat tahun terakhir. Hal
           Itersebut senada dengan penjelasan
            Menteri Parekraf tentang pertumbuhan wisata
            kesehatan yang diperkirakan mencatat tren
            positif dengan peningkatan 16% hingga tahun
            2025. Jika dikembangkan, wisata kesehatan
            dapat menjadi segmen baru yang berdampak
            luas bagi industri kesehatan dan industri ekonomi
            kreatif di Indonesia.
               Di masa pandemi, tren “Back to Jamu” kembali
            hadir di tengah masyarakat yang mendambakan
            hidup sehat namun tak ingin bergantung pada
            obat-obatan kimia. Hal ini menumbuhkan profit tinggi
            bagi industri pembuat jamu yang tengah laris manis
            di pasaran yang kemudian memacu UMKM baru ikut
            berjualan jamu herbal aneka jenis. Pemerintah Indonesia tak
            melewatkan peluang tersebut untuk menggaungkan sektor
            wisata kesehatan yang hadir melalui Desa Wisata Jamu.
            Pengembangan Desa Wisata Jamu dapat menjadi perpaduan
            antara pengobatan, nilai ekonomis, wisata, serta edukasi
            sebagai upaya mengenalkan ramuan herbal asli Indonesia ke   produk jamu yang aman, berkhasiat, dan berdaya
            kancah internasional.                                 saing. Untuk itu, BPOM membina dan menginisiasi
               Salah satu Desa Wisata Jamu yang telah diresmikan sejak   perancangan Destinasi Wisata Jamu Kiringan sebagai
            tahun 2016 berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bantul   Pilot Project dalam membangkitkan Desa Wisata Jamu
            Nomor 240 Tahun 2016 adalah Desa Wisata Jamu Dusun    lainnya. Hal ini sejalan dengan langkah kolaborasi 7
            Kiringan yang berada di Kelurahan Canden, Kecamatan   Kementerian/Lembaga dalam program Pembudayaan
            Jetis, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa     Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Berbasis Desa. 7
            Yogyakarta. Dusun Kiringan sendiri telah dikenal secara   Kementerian/Lembaga tersebut adalah Kementerian
 Dukung Penguatan Wellness Tourism  turun temurun sebagai desa penghasil jamu serta memiliki   Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
 Melalui Desa   Jamu Kiringan menawarkan berbagai program wisata yang   Riset, dan Teknologi; Kementerian Pariwisata dan
            potensi sumber daya terbesar di Jawa tengah. Desa Wisata
                                                                  Transmigrasi; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
            dapat menambah wawasan para wisatawan mengenai jamu
                                                                  Ekonomi Kreatif; Kementerian Dalam Negeri;  Badan
            sebagai warisan budaya turun temurun Indonesia mulai
                                                                  Riset dan Inovasi Nasional, Perpustakaan Nasional;
            dari mengenal bahan baku jamu, melihat proses peracikan,
                                                                  dan BPOM.
 Wisata Jamu  hingga pengemasan serta pendistribusian jamu.       pendampingan untuk perbaikan sarana dan prasarana
                                                                     Sebagai langkah awal, BPOM melakukan
                                                                  dengan melibatkan Orang Tua Angkat Jamu yang
               Sinergisme unsur pentahelix
                                                                  merupakan industri obat tradisional terbesar di
                                                                  perluasan akses pasar produk serta meningkatkan
               pengembangan wellness
 Oleh  : Devi Oktaviani  sangat dibutuhkan dalam                  Indonesia. Pendampingan tersebut dapat membantu
              " "
 Editor  : Gita Indah Nundya Sari                                 pengetahuan dan kemampuan teknis produsen Jamu
               tourism di Indonesia, khususnya                    Kiringan dan desa jamu lainnya.
                                                                     Beberapa program lainnya yang juga dilakukan
               pengembangan Desa Wisata Jamu                      BPOM dalam mendukung pengembangan Desa Wisata
                                                                  Jamu antara lain pendampingan produksi jamu yang
               Desa yang telah resmi tergabung dalam Jejaring Desa   baik dan benar, pendampingan higiene, sanitasi, dan
            Wisata (JADESTA) ini menawarkan berbagai keunikan     dokumentasi, serta stikerisasi pelaku usaha jamu
 Potensi tanaman obat dan ramuan jamu sebagai warisan budaya Indonesia berbasis   produk jamu gendongnya. Salah satunya Jamu Tradisional   Gendong.
                                                                     Pendampingan Desa Wisata Jamu ke depan
            Kiringan, yang tidak hanya tersedia dalam bentuk kemasan
 kearifan lokal kini tengah dikembangkan pemerintah melalui Wellness Tourism atau Wisata   siap minum namun dapat juga dibuatkan racikan langsung   diharapkan dapat berdampak tidak hanya pada
 "
 Kesehatan. Saat ini, perilaku masyarakat pasca pandemi mengalami pergeseran dengan   sesuai pesanan. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan   peningkatan daya saing obat tradisional Indonesia
            teknologi sehingga Jamu Kiringan sudah dapat
                                                                  namun juga meningkat ke skala yang lebih luas yaitu
 fokus pada aspek kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan keamanan. Hal inilah yang   memproduksi jamu instan model bubuk.   peningkatan taraf hidup perek  onomian dan kesehatan
               Melihat besarnya potensi Desa Wisata Jamu Kiringan,
                                                                  masyarakat, di samping pelestarian jamu sebagai obat
 kemudian membuat wisata kesehatan digandrungi masyarakat.   diperlukan adanya pembinaan sehingga menghasilkan   tradisional warisan budaya leluhur Indonesia.n

   22                                                                                                            23

 Vol.4/No.2/2022                                                                         Vol. 4/No. 2/2022
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30