Page 160 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 160
Judul : Kejahatan Pangan, BPOM Datangi Pabrik Tahu Berformalin di Parung
Nama Media : avesiar.com
Tanggal : 6/12/2022
Halaman/URL : https://www.avesiar.com/2022/06/12/kejahatan-pangan-bpom-datangi-pabrik-
tahu-berformalin-di-parung/
Tipe Media : Media Online
Usai menemukan pabrik tahun yang
menggunakan formalin sebagai bahan
pengawet, Pemerintah kabupaten Bogor
berupaya mengedukasi masyarakat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor Intan Widayati
memberikan tips cara memilih tahu bebas
formalin setelah temuan pabrik tahu
mengandung formalin di Parung.
Secara fisik, kata Intan, tahu berformalin dan
tidak sulit dibedakan. Perbedaan tahu bebas
formalin baru diketahui saat disimpan, yaitu
akan hancur jika disimpan lebih dari dua hari.
“Kalau tahu berformalin, lebih dari 2 hari masih bagus,” kata Intan di Parung, Jumat, (10/6/2022),
dikutip dari tempo.co.
Tahu berformalin cenderung lebih utuh teksturnya ketika disimpan. Teksturnya semakin keras ketika
disimpan lebih dari 2 hari dan tidak berjamur. Jika kandungan formalin yang digunakan cukup
banyak, tahu juga akan berbau obat.
Masyarakat diimbau waspada memilih bahan makanan karena formalin juga kerap dipakai sebagai
pengawet untuk mie, bakso hingga agar-agar campuran sop buah. Pengunaan bahan pengawet mayat
untuk makanan itu sangat berbahaya.
“Seharusnya formalin tidak dijual bebas. Karena formalin termasuk B3 atau bahan berbahaya dan
beracun,” beber Intan.
Ada sejumlah dampak buruk bagi kesehatan jika orang mengonsumsi formalin. Mulai dari gangguan
pencernaan hingga muntah, serta efek jangka panjang adalah kerusakan organ tubuh.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mendatangi
pabrik tahu di Desa Waru Kaum, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, yang menggunakan formalin
dalam produksinya. Dalam kunjungannya, Penny didampingi pejabat Polda Jawa Barat, Jumat
(10/6/2022) lalu.