Page 187 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 187

Karya dan Kinerja
            Melewati Multi Krisis:
            Pandemi COVID-19



            2.6. PercePaTan Dan Pengawasan iMPOrTasi OBaT
                 Dan VaKsin cOViD-19
                Beragam ketentuan dan  kondisi  di atas juga  berlaku  untuk
            vaksin  impor yang  masuk ke Indonesia. Vaksin impor yang  te lah
            memiliki  emergency use authorization (EUA) dimasukkan me-
            la lui mekanisme surat keterangan impor (SKI). Mekanisme dan
            per syaratan penerbitan SKI sebagaimana tertera pada Peraturan
            Kepala BPOM RI Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pengawasan
            Pemasukan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah  Indonesia
            sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Kepala BPOM RI
            Nomor 15 Tahun  2020.
                Dalam rangka percepatan penanganan pandemi COVID-19,
            BPOM  RI  berkolaborasi  dengan  Ditjen  Bea  Cukai,  Kementerian
            Kesehatan, dan Lembaga  National Single Window  (NSW) de-
            ngan membuat SOP  Link  Vaksin COVID-19  yang diwujudkan da-
            lam sistem terintegrasi Single Submission Vaksin COVID-19 (SSm
            Perizinan Vaksin COVID-19). Dengan  adanya SSm Perizinan Vaksin
            COVID-19, mekanisme pengajuan penerbitan perizinan impor
            vaksin COVID-19 lebih mudah dan cepat dimana importir  hanya
            meng-input satu  kali  permohonan untuk beberapa  per izin an ter-
            kait impor, diantaranya SKI yang diterbitkan dengan timeline 2 jam
            kerja dari BPOM RI dan surat pembebasan bea masuk dari Ditjen
            Bea Cukai. Semua proses pengajuan dan  penerbitan tersebut di la-
            kukan secara online dan paperless. Kolaborasi BPOM RI dengan ke-
            men terian/lembaga terkait tidak  berhenti pada hal  tersebut, namun
            te rus dilakukan dalam rangka menjamin pro ses  pemasukan obat/
            ba han obat dan Vaksin COVID-19 ti dak meng alami kendala yang
            dapat menghambat ketersediaan ko mo ditas tersebut namun tetap
            me menuhi persyaratan keamanan, mutu, dan khasiat.
                Terhadap setiap pemasukan vaksin impor, dilakukan verifikasi
            kesesuaian importasi dan sampling dalam rangka penerbitan
            certificate of release dari BPOM RI. Setelah masuk ke dalam wi-
            la yah Indonesia, vaksin tersebut baru dapat diedarkan setelah
            men da patkan certificate of release dari BPOM RI yang diterbitkan
            oleh Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional
            (PPPOMN). Verifikasi kesesuaian importasi untuk vaksin COVID­19
            dilakukan di bandara saat vaksin datang bekerja sama dengan Ditjen
            Bea Cukai dan  Kementerian Kesehatan. Hal ini dilakukan untuk



            142
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192