Page 312 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 312

Terkait kasus penggunaan formalin  pada produksi pangan,
               selama  pelaksanaan  intensifikasi  penindakan  pangan  yang  me­

               ngan dung formalin sejak Januari hingga Juni 2022, ditemukan 22
               sarana produksi pangan yang menyalahgunakan formalin se bagai
               pengawet. Sarana ini tersebar di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat,
               Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatra Barat, dan Kalimantan
               Timur. Jenis pangan olahan yang ditemukan mengandung formalin
               yaitu produk  tahu  dan mi basah.
                   Langkah pencegahan dan penindakan terhadap  produsen ma ­
               kanan nakal  yang  menggunakan formalin juga  sebenarnya te lah di­

               la kukan sejak lama. Pada tahun 2016, BPOM RI bekerja sama  de ngan
               salah satu distributor di Indonesia, melakukan uji coba untuk  me­
               nam bahkan zat pemahit pada formalin, yaitu De na tonium Sakarida.
               Zat pemahit ini, ditambahkan pada cairan for malin atau para for­
               malin yang akan dijual di Indonesia dengan mak sud agar  formalin
               menjadi berasa pahit  dan  mudah dikenali oleh konsumen.
                   BPOM RI juga bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan
               secara rutin melakukan evaluasi bersama terhadap penambahan
               pemahit pada formalin atau paraformalin yang akan didistribusikan
               oleh pelaku usaha distributor terbatas bahan berbahaya (DT­B2).
               Upaya ini dilakukan untuk mereduksi terjadinya kebocoran kedua
               bahan berbahaya tersebut ke rantai pangan.

               4.2.2. Operasi bersama
                   BPOM RI bersama Bidang Penindakan dan Penyidikan Kan­
               tor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe C Soekarno Hatta
               berhasil mencegah pengiriman 430 karton obat tradisional (OT)
               tanpa izin edar yang mengandung bahan kimia obat (BKO) dengan
               perkiraan nilai barang lebih dari Rp4 miliar pada 31 Juli 2023.
               Temuan ini berdasarkan hasil pemetaan wilayah yang dilakukan
               BPOM  RI.  Salah  satu  sentra  jamu  yang  berhasil  diidentifikasi
               melakukan penjualan OT BKO adalah di wilayah Jawa Barat.
               Selanjutnya melalui investigasi siber dan kegiatan intelijen, berhasil
               diketahui jalur peredaran dan pengiriman OT BKO tersebut ke luar
               negeri melalui jalur transportasi udara.








                                                                       267
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317