Page 37 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 37

Karya dan Kinerja
            Melewati Multi Krisis:
            Pandemi COVID-19



            lam kepengurusan Satgas, BPOM RI berperan aktif dan ada di garda
            depan.
                Langkah pertama yang diambil Satgas adalah membuat ke bi-
            jakan yang bertujuan menghambat penularan virus. Antara lain,
            mem batasi pergerakan manusia dan jumlah muatan angkutan
            publik. Masyarakat yang tetap memaksa ke luar wilayah siap-siap
            men jalani karantina selama beberapa hari. Di sektor pendidikan,
            pembelajaran tatap muka diubah menjadi pembelajaran jarak jauh
            atau secara virtual. Aktivitas di tempat umum dan hiburan, seperti
            mal dan tempat ibadah (masjid, gereja, dan lain-lain) ditiadakan
            sementara. Acara yang menimbulkan kerumunan dilarang. Bagi
            mereka yang melanggar dikenakan sanksi denda dan pidana.
                Kemudian, bagi pekerja kantor diminta untuk bekerja secara
            online  (work from home–WFH). Hanya pegawai tertentu saja
            yang diperbolehkan bekerja di kantor alias work from office–WFO.
            Selain itu, jenis pekerjaan yang diperbolehkan dilakukan juga di-
            ku rangi.  Hanya  pekerjaan  yang  bergerak  di  bidang  kesehatan,
            media, dan pelayanan publik diperbolehkan masuk. Sisanya di la-
            kukan di rumah. Sebagai otoritas penting di dunia kesehatan di
            tanah air, BPOM RI menerapkan kebijakan WFH di seluruh lini

            or ga nisasi baik di Balai Besar/Balai/Loka POM, unit pelaksana

            teknis (UPT) di seluruh Indonesia, maupun kantor pusat BPOM RI
            di Percetakan Negara, Jakarta. Hanya beberapa staf tertentu yang
            diwajibkan bertugas di kantor. Kebijakan WFO itu pun hanya di-
            ber la kukan jika ada kebutuhan mendesak, tentu dengan protokol
            ke sehatan yang ketat yaitu 3M (menjaga jarak, memakai masker,
            dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir).
                Meski begitu, pelayanan publik tetap harus berjalan seperti
            biasa, misalnya pemberian izin edar untuk obat, obat tradisional,
            pangan olahan, suplemen kesehatan, dan kosmetik. Begitu pula un-
            tuk pengawasan di bidang tersebut. Maka, untuk mengurangi ta tap
            muka, pelayanan dilakukan secara daring atau virtual. Berbagai
            ap li kasi yang memanfaatkan teknologi informatika dikembangkan

            untuk meningkatkan pelayanan kepada publik serta pengawasan
            produk obat dan makanan.
                Dalam hal penanganan COVID-19, sebelum mengevaluasi dan
            menerbitkan EUA vaksin dan obat COVID-19, termasuk vaksin
            Sinovac, BPOM RI ikut berperan dalam melakukan pengujian



            xxxvi
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42