Page 68 - BUKU SAKU DIGITAL TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
        P. 68
     67
               Secara umum, pos belanja desa terdiri dari:
               1. Belanja Pegawai, meliputi belanja/pembayaran pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan
                    bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa (Bendahara Desa, Sekretaris Desa, dan Pegawai
                    Pendukung lainnya), serta tunjangan BPD
               2. Belanja Barang dan Jasa, meliputi: pengeluaran pembelian/pengadaan barang seperti
                    bahan/material/ATK; makanan dan minuman rapat, pakaian dinas dan atributnya, honorarium
                    narasumber/ahli, upah kerja, cetak/penggandaan, pemeliharaan, sewa kantor dan sewa
                    perlengkapan dan peralatan, perjalanan dinas, operasional Pemerintah Desa dan operasional
                    BPD, insentif Rukun Tetangga /Rukun Warga, pemberian barang pada masyarakat/kelompok
                    masyarakat, ATK, Benda Pos, Metarial, Perawatan, Adm, Sewa, Seragam, dll.
               3. Belanja Modal, meliputi pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan barang atau
                    bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 bulan
               4. Belanja lainnya, meliputi Darurat KLB, Musibah/ Bencana, Keadaan Mendesak
               Dari pos-pos belanja yang dilakukan desa diatas, maka Pemerintahan Desa bertanggung jawab
               atas pemotongan/ pelaporan pajak. Dalam hal ini, Berdasarkan persetujuan/ arahan dari Kepala
               Desa maka Bendahara Desa dapat menindaklanjuti administrasi keuangan dan perpajakan.





