Page 6 - E-Modul Pemikiran penting Eropa (SMADDA)
P. 6
Aufklarung
Periode aufklarung serupa dengan periode Renaissance yang
membawa banyak perubahan bagi pola pikir manusia pada periode
ini manusia mulai menggunakan logika untuk menelaah secara kritis
segala aspek kehidupan.
A. latar belakang munculnya aufklarung
masyarakat dipaksa mengikuti dogma dogma yang dikeluarkan
gereja serta merupakan kebudayaan Yunani dan Romawi yang
berkembang pesat pada masa lalu dalam perkembangannya
masyarakat mulai bertanya-tanya tentang dokumen dokumen yang
dikeluarkan gereja melihat kondisi tersebut beberapa tokoh mulai
menyuarakan gerakan pembaruan agar manusia terbebas dari
kekangan dogma gereja salah satu tokoh yang paling lantang
menentang kekuasaan gereja adalah Immanuel Kant.
B. Perkembangan aufklarung di Eropa
Perkembangan aufklarung di Jerman tokoh pendukung of karun di
Jerman antara lain Samuel pufendorf (1632-1694), Kristian
Thimasius(1655-1728), Immanuel Kant (1724-1804). Menurut christian
wolff filsafat ilmu pengetahuan sangat penting bagi perkembangan
pemikiran manusia. tokoh paling berpengaruh dalam periode
aufklarung di Jerman adalah Immanuel kant ia dianggap sebagai filsuf
terbesar setelah Aristoteles.
Perkembangan aufklarung di Inggris berkaitan erat dengan
pemikiran Edward Herbert. Edward Herbert merupakan tokoh yang
mempopulerkan aliran deisme yaitu aliran yang mengkritisi setiap
ajaran agama menurut Edward Herbert akal memiliki otonomi mutlak
dalam setiap aliran agama oleh karena itu Edward menentang segala
kepercayaan yang didasarkan pada dogma.
perkembangan aufklarung di Prancis salah satu tokoh yang cukup
terkenal pada periode aufklarung di Prancis adalah voltaire. voltaire
merupakan tokoh yang selalu mempertanyakan eksistensi dokumen
dokumen gereja pertanyaan tersebut muncul karena dogma dogma
gereja dianggap membatasi akal manusia berdasarkan pernyataan
tersebut voltaire mulai membicarakan masalah agama alami dan
etika dengan gereja.usaha mewujudkan pencerahan pada masa
sekarang di Perancis dangdut kan oleh Jean Jacques Rousseau.