Page 7 - E-LKPD Sistem Respirasi_Ni Made Satya Pratiwi_1813041005_Pendidikan Biologi_FMIPA_UNDIKSHA
P. 7

Ayo baca!























              Orientasi Masalah



               Peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang disajikan pada artikel.






             Jakarta,  Beritasatu.com  -  Satgas  Penanganan  Covid-19  mengungkapkan  gagal  napas
             menjadi penyebab terbanyak pasien Covid-19 meninggal dunia. Hal itu berdasarkan kajian
             audit mortalitas pada periode Mei-September 2020 menggunakan sampel pasien dari DKI
             Jakarta dan Jawa Timur.
             "Memang  penyebab  langsung  adalah  karena  gagal  napas.  Baik  itu  sindrom  napas  akut
             mendadak,  penyebab  tidak  langsung  pneumonia,  disebut  juga  gagal  jantung  dan  sepsis,"
             kata Anggota Subbidang Optimalisasi Fasilitas Kesehatan, Bidang Penanganan Kesehatan,
             Satgas Covid-19, Lusi Syamsi, dalam diskusi BNPB virtual pada Jumat (4/6/2021).
             Menurutnya,  audit  dilakukan  dengan  mengambil  sampel  karakteristik  pasien,  penyebab
             dasar pasien meninggal, serta berdasarkan sertifikat rekam medis. Jadi ada komponen dan

             diambil penyebab tidak langsung dan penyebab langsung pasien meninggal.
             Guna membedakan karakteristik tersebut, dilihat berdasarkan saturasi. Jika saturasi oksigen
             menunjukkan angka 93 ke bawah, maka tergolong berat dan jika 93 ke atas adalah ringan
             hingga sedang. Selanjutnya, untuk frekuensi napas lebih dari 30 dianggap berat. Sementara
             di bawah 30 berarti sedang atau ringan.
             "Dari  hasil  pemeriksaan,  rata-rata  saturasi  oksigen  di  bawah  93%,  karena  kriteria  derajat
             sedang dan berat. Rata-rata di DKI pasien di atas 93 atau lebih dari 93%. Di Jatim di seluruh
             RS rujukan dan non-rujukan di bawah 93%," urai dia.
             Sementara itu, dari frekuensi nafas, kelompok antara 21-30 di bawah itu dan di atas itu. Dia
             mengatakan, mereka datang ke IGD dengan frekuensi nafas 20-21/menit.
             "Dari  segi  kesadaran  masih  sadar  penuh,  menerangkan  gejala.  Kemudian  kontak  cukup
             bagus.  Kemudian  dari  instalasi  pasien  datang  memang  IGD.  Dituju  Pasien  adalah  IGD.
             Pasien meninggal, di ICU dan isolasi Covid-19," ucapnya.

             Adapun profil pasien, untuk DKI Jakarta usia lebih dari 60 tahun. Sedangkan di Jawa Timur
             antara 46-59 tahun. Berdasarkan hasil audit mortalitas tersebut, pasien tiba di RS sudah
             bergejala.  "Pasien  datang  ke  IGD  tanpa  rujukan  karena  sadar  gejala  Covid-19.  Dokter
             memeriksa  PCR,  dan  rata-rata  lebih  dari  80%  positif  Covid-19,"  imbuhnya.  Lusi  juga
             mengungkapkan kebanyakan pasien yang meninggal akibat Covid-19 adalah laki-laki.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12