Page 7 - E-LKPD Sistem Respirasi_Ni Made Satya Pratiwi_1813041005_Pendidikan Biologi_FMIPA_UNDIKSHA
P. 7
Ayo baca!
Orientasi Masalah
Peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang disajikan pada artikel.
Gambar 01. Ilustrasi perawatan pasien Covid-19
Jakarta, Beritasatu.com - Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan gagal napas menjadi
penyebab terbanyak pasien Covid-19 meninggal dunia. Hal itu berdasarkan kajian audit mortalitas
pada periode Mei-September 2020 menggunakan sampel pasien dari DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Menurutnya, audit dilakukan dengan mengambil sampel karakteristik pasien, penyebab dasar pasien
meninggal, serta berdasarkan sertifikat rekam medis. Jadi ada komponen dan diambil penyebab
tidak langsung dan penyebab langsung pasien meninggal. Guna membedakan karakteristik tersebut,
dilihat berdasarkan saturasi. Jika saturasi oksigen menunjukkan angka 93 ke bawah, maka tergolong
berat dan jika 93 ke atas adalah ringan hingga sedang. Selanjutnya, untuk frekuensi napas lebih dari
30 dianggap berat. Sementara di bawah 30 berarti sedang atau ringan. "Dari hasil pemeriksaan, rata-
rata saturasi oksigen di bawah 93%, karena kriteria derajat sedang dan berat. Rata-rata di DKI pasien
di atas 93 atau lebih dari 93%. Di Jatim di seluruh RS rujukan dan non-rujukan di bawah 93%," urai
dia. Sementara itu, dari frekuensi nafas, kelompok antara 21-30 di bawah itu dan di atas itu. Dia
mengatakan, mereka datang ke IGD dengan frekuensi nafas 20-21/menit.Adapun profil pasien, untuk
DKI Jakarta usia lebih dari 60 tahun. Sedangkan di Jawa Timur antara 46-59 tahun. Berdasarkan hasil
audit mortalitas tersebut, pasien tiba di RS sudah bergejala. "Pasien datang ke IGD tanpa rujukan
karena sadar gejala Covid-19. Dokter memeriksa PCR, dan rata-rata lebih dari 80% positif Covid-19,"
imbuhnya. Lusi juga mengungkapkan kebanyakan pasien yang meninggal akibat Covid-19 adalah laki-
laki.
Sumber: https://www.beritasatu.com/kesehatan/782743/satgas-gagal- 7
napas-penyebab-terbanyak-pasien-covid19-meninggal