Page 43 - E-MODUL PBL UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS_JADSNA ROHMA HANIDA
P. 43

dan  Clostridium  botulinum  (penyebab  botulisme)  yang  juga  dapat  bertahan
                 hidup pada tanah beku/permafrost. Kemudian, penelitian Mogrovejo-Arias et
                 al.,  (2020)  mengungkapkan  bahwa  terdapat  32  spesies  bakteri  hemolitik
                 (merusak  sel  darah)  berhasil  diidentifikasi.  Percobaan  pada  darah  sapi
                 membuktikan bakteri ini dapat menyerang sel darah merah mamalia.

            Sumber:

            Mogrovejo-Arias, D. C., Brill, F. H. H., & Wagner, D. (2020). Potentially
                 pathogenic bacteria isolated from diverse habitats in Spitsbergen, Svalbard.
                 Environmental Earth Sciences, 79(5). https://doi.org/10.1007/S12665-020-
                 8853-4
            Shmakova, L., Bondarenko, N., & Smirnov, A. (2016). Viable Species of Flamella
                 (Amoebozoa: Variosea) Isolated from Ancient Arctic Permafrost Sediments.
                 Protist, 167(1), 13–30. https://doi.org/10.1016/j.protis.2015.11.001

                 a.  Apa masalah yang dibahas dalam wacana di atas? (Berpikir Kritis -
                     Interpretasi)

                 b.  Analisislah apa faktor penyebab dari maraknya penemuan mikroba di
                     kutub utara selama 5 tahun terakhir, dilihat dari sudut pandang faktor
                     abiotik dan biotik? (Berpikir Kritis - Analisis)
                 c.  Jelaskan interaksi yang terbentuk dalam ekosistem di kutub utara antara
                     bakteri yang ditemukan dengan komponen biotik lainnya.

                 d.  Mengapa masalah ini menjadi penting untuk dipahami oleh masyarakat
                     luas?

                 e.  Prediksilah 2 hal yang mungkin terjadi terhadap lingkungan dan
                     organisme lain apabila bakteri yang ditemukan bertahan hidup dan
                     peristiwa ini berlangsung secara terus menerus? (Berpikir Kritis –
                     Evaluasi)

             3.  Perhatikan wacana berikut!

                 Terhitung  sejak  17  Agustus  2021,  rata-rata  luas  lapisan  es  di  kutub  utara
                                  2
                 mencapai 5,8 km . Sementara pada bulan yang sama sepuluh tahun lalu, luas
                                                       2
                 lapisan es di kutub utara sebesar 5,9 km . Artinya, dalam kurun waktu 1 dekade
                                                                       2
                 saja, telah terjadi penurunan lapisan es sebesar 0,1 km . NSIDC menyatakan
                 bahwa diperkirakan luas lapisan es yang ada di kutub utara, rata-rata mengalami
                                               2
                 penurunan  sebesar  60.000  km   setiap  tahunnya.  Penurunan  luas  ini  dapat
                 berlangsung  lebih  cepat  maupun  lebih  lambat  tergantung  pada  fluktuasi
                 perubahan suhu permukaan bumi selama beberapa tahun ke depan. Habisnya es
                 di  kutub  dapat  menjadi  salah  satu  faktor  terbesar  pemicu  kepunahan  bagi
                 berbagai organisme di kutub.




                                                                  PEMBELAJARAN I         33
                          Komponen Ekosistem & Hubungan Antar Organisme
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48