Page 122 - 05 Sayonara Saudara Tua
P. 122

•   Masa Bersiap adalah masa peralihan. Dalam pemahaman Jepang
                          menetapkan masa bersiap pada 1945-1947, tetapi Belanda memiliki
                          pengertian lebih luas. Masa bersiap ditetapkan sejak 15 Agustus 1945,
                          yaitu masa kapitulasi atau kekalahan Jepang dalam perang melawan
                          sekutu sampai 27 Desember 1949, yaitu kedaulatan Republik Indonesia.

                      •   Bagi rakyat Indonesia, masa setelah 17 Agustus 1945 dianggap sebagai
                          masa perjuangan dan menuju pembebasan seutuhnya. Setelah 3,5
                          tahun pendudukan Jepang yang kejam dan ratusan tahun kolonialisme
                          Belanda, inilah waktunya rakyat Indonesia merasakan kemerdekaan.
                          Saat  usia  Republik  Indonesia  masih  berumur  singkat,  hampir  setiap
                          kelompok yang memiliki senjata merasa memiliki aturan sendiri.
                          Mereka enggan tunduk pada instruksi pemerintah pusat.

                      •   Terjadi bentrokan antara sekutu dan warga Indonesia yang dipicu
                          nafsu balas dendam. Selain warga Belanda, Indo-Belanda (peranakan),
                          & Cina, warga Ambon & Manado turut menjadi korban. Salah satunya,
                          peristiwa Gedoran-Depok, 11 Oktober 1945.

                      •   Penyebaran  berita  proklamasi  disampaikan  melalui  berbagai  cara,
                          seperti  mulut  ke  mulut,  radio,  telegram,  pamflet,  dan  surat  kabar.
                          Media yang paling cepat ialah melalui telegram yang dikirim oleh        111
                          Kantor Berita Domei (Kantor Berita Antara).



                                         Dengan berakhirnya
                                       cerita masa pendudukan
                                         Jepang di Indonesia.                                       BUKU 5  |  Sayonara, Indonesia Merdeka!
                                             berakhir pula
                                        pertemuan kita... untuk
                                           itu, saya ucapkan
                                              Sayonara...
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127