Page 19 - MODUL PPKN
P. 19
Modul PPKN Kelas XI KD 3.5
Adanya pandemic Covid-19 juga berpengaruh terhadap produksi pangan
dalam negeri. Untuk pemenuhan pasokan pangan dalam rangka ketahanan pangan,
pemerintah merencanakan membangun food estate di Kalimantan Tengah yang
terdiri atas lahan intensifikasi seluas 85.456 ha dan lahan ekstensifikasi seluas
79.142 ha, termasuk dari lahan gambut.Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah
berdampak besar pada berbagai pilar kehidupan di hampir seluruh dunia. Selain
aspek kesehatan, masalah besar yang akan dihadapi akibat Covid-19 adalah resesi
ekonomi dan kekurangan pangan. IMF bahkan telah merevisi proyeksi
pertumbuhan ekonomi dunia hanya dalam waktu dua bulan. Sebagai contoh pada
April 2020 memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 %, tapi pada Juni
2020 IMF memproyeksikan -0,3 %.
Presiden Jokowi merspons hal itu dengan memerintahkan menteri-
menterinya untuk mengelola pasokan pangan agar jangan sampai kekurangan
pangan.Strategi jangka pendek antara lain pertama, rumah tangga agar menyimpan
bahan pangan untuk jangka waktu dua tiga bulan ke depan, atau bagi masyarakat
yang mengonsumsi beras, sampai panen musim gadu. Hal ini sesuai dengan
paradigma baru bahwa ketahanan pangan titik beratnya bukan kepada ketahanan
pangan nasional tapi lebih kepada ketahanan pangan rumah tangga. Kedua,
memanfaatkan instrumen Dana Desa untuk membeli gabah yang masih ada pada
akhir musim panen ini dan panen musim gadu pada beberapa bulan mendatang,
merevitalisasi bangunan yang tidak digunakan untuk lumbung desa ataupun
lumbung komunitas.Pengelolaan mulai dari pembeliaan gabah, pengolahan
menjadi beras, sampai pemasaran berasnya diserahkan kepada BUMDES. Ketiga,
pemanfaatan lahan pekarangan untuk penyediaan pangan. Sedangkan strategi
jangka panjang dalam rangka ketahanan pangan adalah, pengembangan food estate
pada lahan sawah yang sudah ada yang berbasis klaster dan inovasi untuk dapat
meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk dan wilayah;
Pengembangan food estate ini tentunya diutamakan pada daerah-daerah yang
rawan pangan dan daerah sekitarnya. Kemudian, mengurangi konsumsi beras,
dimana masyarakat didorong untuk memakan sayuran. Selain itu, mengurangi
impor gandum maka pemerintah agar memberikan afirmasi kebijakan untuk
penggunaan Modified Cassava Flour (MOCAF) yang berbasis bahan baku singkong,
sebagai campuran terigu.
Terakhir adalah meningkatkan daya coping mechanism masyarakat dalam
ketahanan pangan. Disamping itu gagasan tentang Metropolitan Food Cluster juga
patut untuk dikembangkan khususnya mengantisipasi krisis pangan di perkotaan
yang memiliki keunggulan pada rantai pasok yang efisien dan produktif.
(https://nasional.sindonews.com/read/110566/14/ketersediaan-pangan-
kunci-ketahanan-nasional-di-masa-pandemi-covid)
Setelah membaca artikel di atas, bagaimana menurutmu tentang strategi tersebut?
Apakah strategi tersebut dapat memperkuat ketahanan Nasional dalam bidang ekonomi?
D. Strategi mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman dalam bidang sosial budaya ada dua macam, dari dalam dan dari luar.
Ancaman dari dalam berupa, isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Ancaman dari luar berupa, masuknya nilai – nilai buadaya asing yang susah
terbendung. Straategi untuk mengatasinya adalah, menggalakkan program pemerintah
meningkatkan rasa kecintaan terhadap budaya, dengan pelestarian budaya local serta
memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara
manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyrakat, manusia dengan Tuhan,
keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan bathin
PPKn kelas XI SMA 17