Page 56 - Bahan Ajar Biologi Sel
P. 56
G. REPRODUKSI SEL
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah diri, baik
pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler
merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi
organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan
organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia
tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga
menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif (reproduksi
organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi sel merupakan proses penggandaan materi
genetik (DNA) yang terdapat di dalam nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang
memiliki materi genetik yang sama.
Tujuan sel bereproduksi adalah:
Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang sebelumnya.
Pembentukan Jaringan
Regenerasi sel
Pembentukan individu baru dan lain-lain
Sel yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel anak. Sel induk
memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke sel anak.
Reproduksi sel dibagi menjadi 2 jenis yaitu: jika transformasi genetik itu langsung
(amitosis) Sementara jika melalui tahapan (mitosis/miosis). Untuk menyampaikan informasi
genetik tersebut tentu sel induk harus melipat gandakan informasi genetik yang dimilikinya
(DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan pembelahan atau reproduksi sel,
replikasi itu terjadi pada waktu Interfase ( istirahat sel tidak membelah) tepatnya pada fase
Sintesa (S).
1. Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang bersel satu, terjadi
proses pembelahan secara langsung, yang artinya proses pembelahan itu tidak melalui
tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga dengan pembelahan amitosis.
49